BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Sumber energi
utama yang digunakan
saat ini berasal
dari bahan bakar konvensional [1].
Bahkan di negara-negara
berkembang, termasuk Indonesia, konsumsi energi yang berasal dari bahan tak
terbarukan mencapai 90 % dari total energi
yang digunakan. Yang mana sumber bahan bakarnya diimpor dari negara lain [2].
Sektor
transportasi mengkonsumsi energi
paling besar, yakni
27% dari total kebutuhan
energi dunia [3] Hal ini menyebabkan tekanan pada pasokan minyak, emisi CO
ke atmosfer dan mendorong terjadinya perubahan iklim [2].
Untuk
mengatasi krisis energi
dunia, telah banyak
dilakukan usaha diversifikasi
sumber energi seperti
pemanfaatan limbah pertanian,
hasil perkebunan dan
kehutanan, serta pengembangan
alternatif lain seperti
biobriket yang digunakan untuk
kebutuhan rumah tangga, biodiesel yang digunakan sebagai bahan campuran diesel maupun gasohol yang
merupakan campuran bioetanol dan bensin
[1].
Bioetanol
(C 2H OH) adalah cairan biokimia
yang merupakan produk
hasil proses fermentasi gula dari karbohidrat dengan bantuan
mikroorganisme [4] dan memiliki
sifat seperti minyak
premium [1]. Bioetanol
menjadi perhatian dunia dewasa
ini karena potensinya yang besar sebagai alternatif bahan bakar terbarukan untuk
mengantikan bahan bakar
fosil [5], memiliki
manfaat besar dalam
bidang ekonomi, ramah
lingkungan [1], dan
merupakan teknologi biofuel yang
paling efisien untuk menurunkan
emisi gas rumah kaca secara signifikan [5].
Saat
ini, produksi bioetanol
sangat bergantung pada
pati, gula, dan lignoselulosa [6]. Beberapa penelitian
bioetanol menggunakan bahan
baku kaya akan pati dan lignoselulosa seperti ampas tebu
[3], jagung [7], jerami gandum [8] dan
ubi kayu [9]
yang mana bahan
baku ini berwujud
padatan. Adapun bahan baku
cair yang pernah digunakan sebagai bahan baku pembuatan bioetanol adalah nira kelapa [4] dan nira aren (Arenga pinnata Merr)
[10]. Kelebihan bahan baku cairan (nira)
adalah karena nira
merupakan larutan gula
yang dapat langsung memulai
proses fermentasi sehingga
dapat mempersingkat tahapan
produksi etanol [11]. Hal ini
berbeda jika bahan baku berasal dari pati dan selulosa, dimana pati
harus melalui proses
hidrolisis untuk masuk
ke tahapan fermentasi
gula sedangkan selulosa
harus dikonversi terlebih
dahulu untuk mendapatkan
gula dengan bantuan mineral asam
[12].
Contoh Skripsi Chemical Engineering:Pengaruh Suhu dan Volume Starter Dalam Pembuatan Bioetanol Dari Nira Aren (Arenga Pinnata Merr)
Downloads Versi PDF >>>>>>>Klik Disini
Bab I
|
Downloads
| |
Bab II
|
Downloads
| |
Bab III - V
|
Downloads
| |
Daftar Pustaka
|
Downloads
| |
Lampiran
|
Downloads
|
Artikel terkait skripsi diantaranya : contoh proposal penelitian kualitatif, contoh proposal penelitian kuantitatif,contoh judul skripsi, contoh skripsi,contoh proposal,download skripsi, proposal skripsi, Kumpulan Contoh skripsi, contoh artikel, contoh makalah,proposal penelitian, karya tulis, judul seminar akuntansi, proposal tentang, beasiswa disertasi, laporan ta, tugas ta, tesis akuntansi keuangan, tesis kesehatan, proposal tesis akuntansi, contoh-contoh tesis, tesis gratis, tesis contoh, contoh bab 1 tugas akhir, kumpulan tugas akhir akuntansi, proposal pengajuan tugas akhir, contoh laporan tugas akhir akuntansi, judul tugas akhir jurusan akuntansi.

