BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Dampak sakit dan
hospitalisasi menyebabkan perubahan peran, emosional, dan perilaku pada seseorang. Selain itu,
individu mengalami keterbatasan melakukan
aktivitas secara mandiri dan mengatur sendiri kebutuhannya sehingga individu membutuhkan orang lain (Potter &
Perry, 2005). Sebagaimana hal ini terjadi
pada pasien yang dirawat di ruang ICU yaitu pasien memerlukan perawatan secara intensif dan sangat
bergantung pada orang lain dalam memenuhi kebutuhannya. Apabila kondisi tersebut tidak
ditangani dan berlangsung terus menerus
dapat menyebabkan distress spiritualitas yang membuat pasien kehilangan kekuatan dan harapan hidup (Taylor,
Lilis, & Le Mone, 1997).
Distress
spiritualitas yang dialami oleh pasien ICU yaitu pasien tidak mampu melaksanakan praktik keagamaan, terisolasi
dari orang-orang yang dibutuhkannya,
mengalami gangguan dalam kepercayaan atau sistem nilai yang memberikan kekuatan, harapan dan arti
kehidupan, bertanya tentang arti kehidupan,
mencari dukungan dari keluarga dan teman, tidak dapat berkomunikasi dengan orang-orang yang
dibutuhkannya ( O’ Brien, 1999).
Spiritualitas
merupakan hal yang sangat penting pada saat individu menderita suatu penyakit dibandingkan pada
saat-saat lain dalam kehidupan (Kozier,
Erb, Blais, & Wilkinson, 1995).
Spiritualitas menjadi satu-satunya dukungan
dan sumber kekuatan individu dalam menghadapi penyakit (Hover, 2002 dalam Young & Koopsen, 2007). Menurut
American Psychologists Association
(1992 dalam Hawari, 2002) bahwa spiritualitas dapat meningkatkan koping
individu ketika sakit dan mempercepat proses penyembuhan selain terapi medis yang diberikan. David, Elizabeth, &
Martha (2005) menyatakan bahwa spiritualitas
mempengaruhi penyembuhan pada pasien gagal jantung yang dirawat di ruang perawatan intensif. Koenig (2001)
menyatakan bahwa 90% pasien bertumpu
pada spiritualitas yang dapat memberikan kenyamanan dan kekuatan selama menjalani penyakit serius.
Uraian di atas
menunjukkan bahwa pentingnya pemenuhan kebutuhan spiritualitas pada pasien. Pemenuhan kebutuhan
spiritualitas dapat dilakukan oleh perawat
dan keluarga. Pada kenyataannya bahwa perawat dan keluarga kurang memperhatikan pemenuhan kebutuhan
spiritualitas pada pasien yang dirawat di ruang ICU. Beberapa hasil penelitian
menyatakan bahwa sebagian besar perawat merasa
tidak mampu memberikan perawatan spiritualitas kepada klien (Piles, 1990 dalam Carpenito, 2000). Perawat
menganggap bahwa spiritualitas merupakan masalah pribadi yang merupakan hubungan individu dengan penciptaNya dan perawat memandang bahwa
pemenuhan kebutuhan spiritualitas klien
bukan tanggung jawabnya melainkan tanggung jawab keluarga dan tokoh agama (Boyle & Andrews, 1989 dalam
Carpenito, 2000).
Contoh Skripsi Keperawatan:Karakteristik Pemenuhan Kebutuhan Spiritualitas pada Pasien
Downloads Versi PDF >>>>>>>Klik Disini
Bab I
|
Downloads
| |
Bab II
|
Downloads
| |
Bab III - V
|
Downloads
| |
Daftar Pustaka
|
Downloads
| |
Lampiran
|
Downloads
|
Artikel terkait skripsi diantaranya : contoh proposal penelitian kualitatif, contoh proposal penelitian kuantitatif,contoh judul skripsi, contoh skripsi,contoh proposal,download skripsi, proposal skripsi, Kumpulan Contoh skripsi, contoh artikel, contoh makalah,proposal penelitian, karya tulis, judul seminar akuntansi, proposal tentang, beasiswa disertasi, laporan ta, tugas ta, tesis akuntansi keuangan, tesis kesehatan, proposal tesis akuntansi, contoh-contoh tesis, tesis gratis, tesis contoh, contoh bab 1 tugas akhir, kumpulan tugas akhir akuntansi, proposal pengajuan tugas akhir, contoh laporan tugas akhir akuntansi, judul tugas akhir jurusan akuntansi.