Contoh Skripsi Kedokteran:Tingkat Pengetahuan Ibu yang mepunyai Balita Mengenai Pemberian Prebiotik


BAB  PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Prebiotik merupakan makanan tidak dapat dicerna, yang membawa  manfaat kepada host dengan secara selektif menstimulasi pertumbuhan dan/atau  aktivitas bakteri (yang bermanfaat) yang terbatas di dalam kolon, yang  membantu meningkatkan kesehatan manusia (Roberfroid, 2007).
Prebiotik yang paling berpotensial terdiri dari karbohidrat, tetapi tidak  menyingkirkan bahan bukan karbohidrat untuk digunakan sebagai prebiotik. Di  dalam teori, dikatakan bahwa segala jenis antibiotik yang dapat mengurangi  jumlah bakteri yang berpotensi untuk membahayakan tubuh dan membantu  meningkatkan bakteri yang bermanfaat kepada tubuh, bisa dikatakan sebagai  prebiotik. Melalui definisi tersebut juga tidak dinyatakan secera spesifik  kumpulan atau jenis bakteri. Namun demikian, prebiotik dipercaya meningkatkan  jumlah dan/atau aktivitas dari Bifidobacteria dan bakteri asam laktat, karena  dipercaya dan disebutkan bahwa bakteri dari kedua golongan tersebut memberi  manfaat kepada manusia (Roberfroid, 2007).

Prebiotik merupakan makanan yang sangat spesifik (Moehji, 2002).
Prebiotik adalah makanan yang tidak dapat dicerna  yang memberi manfaat  kepada tubuh Selain itu, prebiotik juga resisten terhadap suhu yang tinggi, yang  menyebabkan prebiotik ini tidak rusak secara struktural dan fungsional di dalam  makanan seharian. Namun demikian, kebanyakan dari kita mengkonsumsi hanya  separuh dari jumlah prebiotik yang diprlukan. Prebiotik biasanya diperoleh dari  makanan yang mengandung serat yang tinggi seperti buah-buahan dan sayursayuran. Melalui statistik yang dikeluarkan oleh World Health Organization  (WHO) pada 2010, 85% dari penduduk Indonesia kurang mengkonsumsi buahbuahan dan sayur-sayuran lebih dari lima porsi sehari dengan ukuran satu porsi  buah-buahan setara dengan 150 gram sedangkan satu porsi sayuran setara  dengan 75 gram sayuran mentah. WHO dan ahli gizi di Amerikamenganjurkan   bahawa setiap orang seharusnya menkonsumsi lima porsi sayur-sayuran dan  buah-buahan setiap hari.
Prebiotik biasanya diperoleh dari diet serat inulin yang larut (soluble  dietary fibre inulin). Inulin biasanya dijumpai dalam tumbuhan yang  mengandungi fruktan (polimer dari fruktosa). Selain itu, tanaman ini kerap  dimakan sebagai makanan seharian, seperti bawang putih, bawang bombay,  bawang merah, dan asparagus mengandung kandungan inulin yang tinggi. Akibat  peningkatan konsumsi makanan yang diproses, prebiotik juga ditambahkan ke  dalam makanan sehari-hari seperti cereal, biskut, roti, minuman (s), dan  yoghurt (Watzl, 2007).
Efek dari prebiotik dapat dilihat bila terdapat peningkatan dalam aktivitas  bakteri yang memberi manfaat kepada tubuh di dalam s. Prebiotik merangsang  pertumbuhan bakteri tersebut (prebiotik berfungsi sebagai sumber makanan  kepada bakteri yang bermanfaat) seperti Bifidobacteria dan Lactobacilli di dalam  s besar dan meningkatkan resistensi terhadap patogen yang menginvasi tubuh.
Selain itu, manfaat lain  prebiotik juga dapat mengembalikan keseimbangan flora  bakteri akibat penggunaan antibiotik, diare, stres dan obat lain (bukan antibiotik)  melaui proses tersebut (Munjal, 2009).
Prebiotik juga mengurangi pH pada s. Efek ini terjadi akibatperubahan  metabolisme dari fermentasi protein (menghasilkan amoniak dan pH yang tinggi)  menjadi fermentasi karbohidrat (menghasilkan asam). Beberapa penyakit seperti  Crohn diseasedan Irritable Bowel Syndrome (IBS) mempunyai karekteristik pH  yang tinggi, yang demikian mnurunkan pH sehigga mengurangi simptom penyakit  tersebut, tetapi bukan menyembuhkan dan membawa manfaat kepada pasien (Munjal, 2009).
Manfaat lain prebiotik yang penting adalah kemampuan  meningkatkan  sistem imun tubuh. Prebiotik sendiri tidak membawa manfaat langsung kepada  sistem imun, tetapi dengan  mengubah flora s, sistem imun tubuh bisa  terpengaruh. Stimulasi ini bermanfaat untuk meningkatkan sistem imun terhadap  patogen. Selain itu mikroflora balita sangat tidak stabil. Banyak patogen oral  yang bisa mengganggu keseimbangan mikroflora tersebut (Macfarlane, 2006).
 Oleh karena konsumsi makanan yang berserat rendah dan rentannya balita  untuk mendapat serangan penyakit, maka saya tertarik untuk melakukan penelitian  mengenai tingkat pengetahuan pemberian prebiotik pada  oleh ibu mereka di  Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Padang Bulan.


Contoh Skripsi Kedokteran:Tingkat Pengetahuan Ibu yang mepunyai Balita Mengenai Pemberian Prebiotik
Downloads  Versi PDF >>>>>>>Klik Disini

Bab I
Downloads
Bab II
 Downloads 
 Bab  III - V
 Downloads 
Daftar Pustaka
 Downloads 
Lampiran
Downloads