Contoh Skripsi Kedokteran:Hubungan Pemberian Temulawak Terhadap Peningkatan Berat Badan Pada Mencit


BAB  PENDAHULUAN
 1.1.  Latar Belakang  Kesulitan makan pada anak masih merupakan keluhan utama orang tua  terhadap anaknya, terutama pada golongan balita. Hal ini menyebabkan orang tua  membawa anak ke dokter karena anak sulit untuk makan dan banyak orang tua  juga mengeluhkan anaknya kurang gizi atau pun berat badan anak menjadi turun.
Anak prasekolah merupakan sorotan utama dalam keluhan nafsu makan pada anak  karena masih belum dapat mengambil dan memilih makanannya sendiri, anak  masih sulit untuk diberi pengertian tentang makanan serta masih terbatas untuk  menerima berbagai jenis makanan yang diberikan oleh orang tuanya. Biasanya  anak kecil menyukai makanan jajanan yang mengandung pengawet, tentunya  sebagai orang tua selalu resah setiap jajanan yang dimakan oleh anak.  Tujuan  memberi makanan adalah untuk memenuhi kebutuhan nutrisi serta tumbuh dan  kembang anak. (Lubis, 1992). Oleh karena itu anak yang susah makan dapat  diberi penambah nafsu makan dalam hal ini obat tradisional Indonesia dapat  diberikan.

Indonesia kaya akan bermacam-macam spesies tanaman, banyak  diantaranya telah digunakan sebagai bahan pengobatan tradisional oleh sebagian  besar rakyat Indonesia secara turun-temurun sebagai penambah nafsu makan.
Keuntungan penggunaan obat tradisional ialah bahan bakunya mudah diperoleh.
Banyak jenis obat-obat perangsang nafsu makan (Appetite Stimulant), namun  sebagian besar telah ditarik dari peredaran oleh pemerintah karena efek  sampingnya yang membahayakan. Dalam hal ini sebagai alternatif pengganti  adalah pemakaian obat tradisional. Banyak simplisia tanaman asli Indonesia yang  telah digunakan masyarakat sebagai penambah nafsu makan (Wijayakma,  1984) Obat tradisional atau yang biasa disebut jamu itu merupakan pengobatan  yang telah dikenal luas dan telah dimanfaatkan oleh masyarakat untuk  meningkatkan nafsu makan. Istilah awam nya adalah jamu cekok. Bahan utama   dari jamu tersebut termasuk juga Curcuma xanthorrhizae yang dipercaya selain  memberi efek hepatoprotektif dapat juga meningkatkan nafsu makan pada orang  yang sulit makan. (Limananti dan Triratnawati , 2003).
Curcuma xantorrhizae mengandung turmeric powder, ethanol extract,  petroleum ether extract, alcoholic extract, crude ether extract, chloroform extract,  aqueous extract, volatile oil, curcumin, ar-turmerone,  methylcurcumin,  demethoxycurcumin, bisdemethoxycurcumin, sodium curcuminate. Beberapa efek  terapi telah diperlihatkan pada jurnal Turmeric and Curcumin : Biological Actions  and Medicinal Applications. Dari jurnal tersebut terdapat pernyataan dimana  Curcuma sp dapat memberikan efek pencernaan lipid oleh lipase yang lebih cepat  dan meningkatkan sekresi kelenjar empedu untuk mengemulsi lemak sehingga  secara tidak langsung dapat mempercepat pengosongan lambung karena secara  fisiologis tubuh kita memerlukan waktu yang lebih lama untuk mencerna lemak  sehingga makanan akan lebih lama di saluran cerna oleh karena dasar ini maka  curcuma dapat juga meningkatkan nafsu makan pada anak yang kekurangan nafsu  makan dan secara sejalan peningkatan nafsu makan tentu akan menambah berat  badan pada anak dan fungsi dari curcumin yang katanya dapat juga meningkatkan  nafsu makan melalui fungsinya sebagai karminativum (antiflatulent).
Dengan keadaan ini. Penulis tertarik untuk melihat apakah pemberian  temulawak (Curcuma xantorrhizae) dapat berfungsi sebagai penambah nafsu  makan pada anak yang kekurangan nafsu makan dan meningkatkan berat badan  pada anak, yang menjadi masalah pada sebagian besar orang tua yang datang  kepada dokter.
1.2.  Rumusan Masalah  Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalahnya adalah ; Apakah pemberian temulawak dapat meningkatkan berat badan pada mencit?  1.3.  Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan umum: Melihat apakah terdapat peningkatan berat badan pada mencit yang diberi  temulawak (Curcuma xantorrhizae) 0.052 mg/20grBB/hari sebelum waktu makan  selama 3 kali sehari.
1.3.2.  Tujuan Khs: 1.  Mengetahui berapa peningkatan berat badan mencit setiap minggunya.
2.  Mengetahui berapa jumlah makanan yang habis perharinya setelah perlakuan  2 kelompok.
1.4.  Manfaat penelitian Hasil penelitian ini dimaksudkan untuk dapat bermanfaat sebagai:  1.  Pengetahuan atau informasi kepada mahasiswa apakah pemberian temulawak  (Curcuma xantorrhizae) dapat meningkatkan berat badan anak yang rendah.
2.  Agar dapat memanfaatkan obat tradisional sebagai fitofarmaka yang lebih  sedikit intervensi zat kimia buatan sebagai pilihan utama dalam mengatasi  keluhan orang tua pada anak yang berat badan nya rendah.
3.  Masukan dan tambahan rujukan untuk instansi dan mahasiswa yang akan  melakukan penelitian lainnya.


Contoh Skripsi Kedokteran:Hubungan Pemberian Temulawak Terhadap Peningkatan Berat Badan Pada Mencit
Downloads  Versi PDF >>>>>>>Klik Disini

Bab I
Downloads
Bab II
 Downloads 
 Bab  III - V
 Downloads 
Daftar Pustaka
 Downloads 
Lampiran
Downloads