Contoh Skripsi Kedokteran:Hubungan Kebiasaan Berolahraga Dengan Tingkat Stres Pada Mahasiswa


BAB  PENDAHULUAN
1.1.   Latar Belakang  Stres merupakan suatu fenomena yang  dapat mengenai  semua  organisme. Pada masyarakat sekarang stres merupakan hal yang umum. Dari  sudut pandangan fisiologis, stres  hanya merupakan suatu  reaksi terhadap  sebuah  "perceived stimulus” yaitu rangsangan yang dirasakan dan reaksi ini  berkemampuan untuk mengganggu keadaan homeostasis dari suatu organisme (Tsatsoulis et al. 2006). Stres dapat mengganggu kondisi fisik dan kesehatan  mental kita. Stres merupakan suatu ketidakseimbangan yang besar antara  permintaan yang berupa fisik ataupun psikologis dengan kemampuan respon di  mana terjadinya kegagalan untuk memenuhi permintaan yang memberi  konsekuensi yang esensial (Krohne, 2002). Menurut model yang dilkan  oleh McGrath, stres terdiri dari empat tahap yang saling terkait yaitu;  permintaan lingkungan, persepsi permintaan, respon stres, dan konsekuensi  perilakun (Krohne, 2002).

Permintaan lingkungan adalah tahap pertama dari proses stres. Pada  tahap ini, beberapa jenis permintaan yang mungkin fisik ataupun  psikologis  ditempatkan pada individu. (Weinberg & Gould, 2003). Tahap kedua pada  proses stres adalah persepsi individu terhadap permintaan yang  ditempatkan  pada individu tersebut. Setiap individu mempersepsikan stres dengan cara yang  berbeda. (Weinberg & Gould, 2003). Tahap ketiga dari proses stres adalah  respon individu fisik dan psikologis  terhadap  persepsi pada situasi. Jika  persepsi seseorang itu dari ketidakseimbangan antara permintaan dan  kemampuan respon, ini akan menyebabkan bertambahnya kegelisahan status  kognitif, status somatik ataupun keduanya (Weinberg & Gould, 2003). Tahap  keempat adalah perilaku aktual individu dalam keadaan stres. Tahap akhir dari  proses stres  ini akan  umpan balik ke tahap  yang pertama. Proses stres  kemudian menjadi siklus yang berkelanjutan.
 Ketika siklus stres berkelanjutan, ini akan menyebabkan aktivasi sistem  stres yang kronis  atau tidak sesuai  dan dapat dikaitkan dengan banyak  disparitas kesehatan termasuk resistensi insulin, obesitas visceral, hipertensi,  dislipidemia, dan semua ini merupakan pendahulu untuk menderita penyakit  metabolik dan kardiovaskular  (Tsatsoulis et al. 2006). Stres kronik juga  berkaitan dengan depresi, ansietas,  learned helplessness, dan  defisit pada  memori dan fungsi kognitif (Greenwood, 2008).
Beberapa studi  telah menunjukkan  aktivitas  fisik dapat  mengurangi  insiden  dan tingkat keparahan gangguan mood stres yang terkait, termasuk ansietasdan depresi (Greenwood, 2008). Temuan inijuga menunjukkan bahwa  olahraga memberi dampak protektif terhadap stres secara konsisten baik pada olahraga jenis  aerobik  ataupun  anaerobik  (Greenwood,  2008).  Efek ini  dikaitkan  dengan  meningkatnya  neurotransmiter,  khsnya  serotonin  dan  dopamin. Selain itu olahraga juga dapatmeningkatkan sekresiopioid endogen  ataupun  endorfin  (Greenwood,  2008). Jadi,  olahraga dapat menjadi sumber yang berguna untuk memerangi  efek  kesehatan  yang merugikan  dari  stres (Castro, Wilcox O'Sullivan, Baumann, & King, 2002).
Selain itu menurut Hawley, aktivitas fisik yang teratur dapat  memperbaiki toleransi glukosa dan sensitivitas insulin, dislipidemia, hipertensi,  dan obesitas sentral (Hawley,  2004). Ini juga telah menunjukkan bahwa  individu yang aktif secara fisik memiliki tingkat trigliserida dengan LDLyang  lebih rendahdantingkat HDLyang lebih tinggi (Hawley, 2004).
Maka kebiasaan berolahraga mampu mempengaruhi tingkat stres pada  setiap individu dengan mekanisme yang kompleks dan berbeda antara satu  sama lain. Oleh karena itu, akan dilakukan penelitian mengenai hubungan  antara kebiasaan berolahraga dengan tingkat stres pada mahasiswa Fakultas  Kedokteran  Tahun Masuk 2008.
 1.2.  Rumusan Masalah Berdasarkan uraian dalam latar belakang di atas, dapat dirumuskan  pertanyaan penelitian sebagai berikut: Apakah terdapat hubungan kebiasaan  berolahraga  dengan tingkat stres  pada mahasiswa Fakultas Kedokteran   Tahun Masuk 2008?  1.3.  Tujuan Penelitian 1.3.1  Tujuan Umum Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan  kebiasaan berolahraga  dengan tingkat stres  pada mahasiswa Fakultas  Kedokteran  Tahun Masuk 2008.


Contoh Skripsi Kedokteran:Hubungan Kebiasaan Berolahraga Dengan Tingkat Stres Pada Mahasiswa
Downloads  Versi PDF >>>>>>>Klik Disini

Bab I
Downloads
Bab II
 Downloads 
 Bab  III - V
 Downloads 
Daftar Pustaka
 Downloads 
Lampiran
Downloads