Skripsi Agricultural: Keanekaragaman Dan Kelimpahan Makrozoobentos


PENDAHULUAN Latar Belakang Ekosistem perairan yang terdapat di daratan (inland water) dibagi atas dua  jenis yaitu perairan lentik yang disebut juga perairan tenang (misalnya danau,  waduk, rawa, dan telaga) dan perairan lotik yang disebut juga perairan berarus  deras (misalnya sungai, kanal, dan parit). Perbedaan utama antara perairan lotik  dan lentik adalah dalam kecepatan arus. Perairan lentik mempunyai kecepatan  arus yang lambat serta terjadi akumulasi massa air dalam periode waktu yang  lama, sementara perairan lotik umumnya mempunyai kecepatan arus yang tinggi,  disertai perpindahan massa air yang berlangsung dengan cepat (Barus, 2004).

Sungai Naborsahan merupakan sungai di Kecamata Ajibata, Kabupaten  Toba Samosir,  Sungai ini memiliki debit sedang yaitu ± 2 m  /s  (Lukman, 2010). Bagian tengah dari sungai ini memiliki substrat dasar pasir  sehingga organisme yang mampu beradaptasi pada kondisi substrat pasir adalah  organisme infauna makro (berukuran 1-10 cm) yang mampu menggali liang di  dalam pasir. Jenis substrat dan jenis partikel merupakan faktor lingkungan yang  berpengaruh terhadap distribusi hewan makrozoobentos karena masing-masing  jenis makrozoobentos mempunyai cara hidup yang berbeda yang disesuaikan  dengan jenis substrat dasar habitatnya (Riniatsih dan Kushartono, 2009).
Struktur komunitas makrozoobenthos dipengaruhi berbagai faktor  lingkungan biotik dan abiotik. Faktor lingkungan yang mempengaruhi keberadaan  makrozoobenthos adalah faktor fisika kimia lingkungan perairan, diantaranya  penetrasi cahaya yang berpengaruh terhadap suhu air, kandungan unsur kimia   seperti kandungan ion hidrogen (pH), oksigen terlarut (DO), kebutuhan oksigen  biologi (BOD), dan kebutuhan oksigen kimia (COD). Komposisi maupun  kelimpahan makrozoobenthos bergantung pada toleransi atau sensitifitasnya  terhadap perubahan lingkungan. Setiap komunitas memberikan respon terhadap  perubahan kualitas habitat dengan cara penyesuaian diri pada struktur komunitas.
Dalam lingkungan yang relatif stabil,  komposisi dan kelimpahan  makrozoobenthos relatif tetap (Nugroho, 2006).
Sejauh ini informasi mengenai keanekaragaman dan kelimpahan  makrozoobentos di sungai Naborsahan belum banyak dipelajari, oleh karena itu  perlu dilakukan penelitian tentang “Keanekaragaman dan kelimpahan  makrozoobentos di Sungai Naborsahan Kabupaten Toba Samosir Sumatera Utara” Kerangka Pemikiran  Karakteristik habitat makrozoobentos dapat diketahui dari  keanekaragaman dan kelimpahan makrozoobentos yang terdapat di sungai Naborsahan. Parameter fisika dan kimia juga mempengaruhi keanekaragaman  serta kelimpahan makrozoobentos. Secara skematis kerangka pemikiran dapat  dilihat pada Gambar 1.
 Gambar 1. Kerangka Pemikiran Tujuan Penelitian  Tujuan dari penelitian ini adalahuntuk mengetahui keanekaragaman dan  kelimpahan makrozoobentos di sungai Naborsahan, Kabupaten Toba Samosir,  Sumatera Utara dan mengetahui karakteristik habitat makrozoobentos di sungai  Naborsahan, Kabupaten Toba Samosir,
Manfaat Penelitian   Manfaat dari penelitian ini adalah memberikan informasi tentang  keanekaragaman dan kelimpahan makrozoobentos di sungai Naborsahan,  Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara  dan sebagai data dasar mengenai  karakteristik habitat makrozoobentos di sungai Naborsahan, Kabupaten Toba  Samosir,
Sungai Naborsahan Pengukuran fisika  kimia perairan Pengukuran Biologi Suhu, kedalaman,  kecerahan, kekeruhan,  substrat dan kecepatan arus pH , Kandungan gas  terlarut (DO), BOD,  dan COD  Karakteristik habitat Keanekaragaman  Kelimpahan Kesesuaian habitat  


Skripsi  Agricultural: Keanekaragaman Dan Kelimpahan Makrozoobentos
Downloads  Versi PDF >>>>>>>Klik Disini

Bab I
Downloads
Bab II
 Downloads 
 Bab  III - V
 Downloads 
Daftar Pustaka
 Downloads 
Lampiran
Downloads