Skripsi Chemical EngineeringPra Rancangan Pabrik Pembuatan Polihidroksibutirat (PHB) dari Glukosa Pada Alchaligenes Eutrophus dengan Kapasitas 5000 TonTahun


BAB I PENDAHULUAN
 1.1  Latar Belakang Plastik telah dikenal luas dalam kehidupan manusia. Berbagai barang  kebutuhan hidup mulai barang-barang sederhana hingga barang-barang berteknologi  terus meningkat menumbuhkan kekhawatiran mengenai dampak buruknya terhadap  lingkungan. Awalnya sifat-sifat plastik yang ringan, praktis, ekonomis, dan tahan  terhadap pengaruh lingkungan menjadi unggulan, sehingga plastik dapat digunakan  untuk menggantikan bahan-bahan lain yang tidak tahan lama. Akan tetapi plastik  juga banyak digunakan untuk barang sekali pakai sehingga sampah plastik semakin  bertambah, sementara proses degradasi secara alamiah berlangsung sangat lama.Sebagai akibatnya sampah plastik menjadi masalah bagi lingkungan.

Penanganan sampah plastik antara lain dilakukan dengan cara daur ulang,  pembakaran (incineration), dan penguburan (landfill). Pembakaran sampah plastik  menghasilkan zat-zat beracun yang berbahaya bagi makhluk hidup, sementara cara  penguburan tidak efektif karena plastik sangat sulit terdegradasi. Cara daur ulang  merupakan alternatif terbaik untuk menangani sampah plastik, tetapi cara ini  memerlukan biaya yang tinggi dan hanya dapat mengatasi sebagian kecil sampah  plastik sehingga masih menimbulkan pencemaran.
Salah satu cara yang dikembangkan untuk mengatasi masalah sampah plastik adalah penggunaan plastik biodegradabel. Jenis plastik ini mudah diuraikan oleh  mikroorganisme sehingga tidak mencemari lingkungan. Polihidroksialkanoat (PHA)  merupakan salah satu jenis plastik biodegradabel yang memiliki potensi besar untuk  menggantikan plastik hidrokarbon yang sekarang banyak digunakan. Lebih dari 40  jenis PHA dan kopolimernya telah ditemukan dan dinyatakan sebagai material yang  ramah lingkungan. Polimer-polimer ini terbiodegradasi sempurna menjadi  karbondioksida dan air setelah beberapa bulan penguburan dalam tanah (Yu dkk,  1998).
Berbagai mikroorganisme seperti  Alcaligenes, Azotobacter, Bacillus,  Nocardia, Pseudomonas, dan  Rhizobium mengakumulasi polihidroksialkanoat  sebagai material cadangan energi (Jogdand, 2000). Masing-masing mikroorganisme  I-  menghasilkan komposisi polimer PHA yang berbeda. Jenis sumber karbon yang  dikonsumsi oleh mikroorganisme juga menentukan jenis PHA yang dihasilkan.
Polihidroksialkanoat telah diproduksi secara komersil dengan proses biosintesa  menggunakan bahan baku glukosa. Tetapi produksi PHA ini mengalami kendala  terutama dari segi biaya produksi yang tinggi yang disebabkan oleh biaya bahan  baku, yaitu glukosa dan biaya pengolahan (pengambilan PHA dari sel  mikroorganisme).
Bebrapa industri yang sudah memproduksi plastik  biodegradable seperti  PHA ialah Industri Metabolix (USA), Biocycle (Brazil), Tianan Biologic Material  (Cina), Biomer dan Bio-on. (www.wikipedia.org/wiki/polyhydroxyalkanoate).
Sumber : Ecyclopedia of Bioprocess Technolgy I-  PHA telah dikomersialkan dengan harga yang lebih mahal jika dibandingkan  dengan plastik konvensial yang terbuat dari petrokimia. Namun melihat petrokimia  adalah bahan baku yang tidak bisa diperbaharui dan plastik yang dihasilkan dapat  menyebabkan pencemaran lingkungan, industri PHA terus berkembang. Zeneca Bio  Products (Billingham, UK) telah memproduksi 1.000 ton pertahun copolimer PHB/V  dan dijual dengan nama dagang BIOPOL dengan harga US $16/kg.
Jika dibadingkan dengan harga plastik petrokimia seperti polietilen dan  polipropilen yang harganya US $ 1/kg, PHA mungkin terlalu mahal. Namun  perbandingan harga tidak menjadi masalah terhadap plastik non-biodegradable.
Untuk itu perbandingan PHA yang sesuai ialah terhadap plastic biodegradable  lainnya yang harganya berkisar US $ 5 – US $ 16 /kg.
1.2  Perumusan Masalah Mengingat kebutuhan manusia akan plastik cukup besar untuk keperluan  sehari – hari. Sehingga penggunaan plastik non-biodegradable dapat menyebabkan  pencemaran lingkungan. Sehingga diperlukan adanya plastik biodegradable seperti  PHB untuk mengurangi penggunaan plastik konvensional. PHB sudah diproduksi  secara komersial di sebagian Asia dan Eropa Barat. Hal ini ditanggapi dengan baik  oleh industri – industri polimer di dunia. Dan mengingat Indonesia memiliki raw  material pembuatan PHB, hal ini mendorong untuk dibuatnya suatu pra rancangan pabrik pembuatan Polihidroksibutirat (PHB) dengan tujuan mencukupi  kebutuhan  PHB domestik.
1.3  Tujuan Perancangan Secara umum, tujuan pra rancangan pabrik pembuatan Polihidroksibutirat  (PHB) ini adalah menerapkan disiplin ilmu Teknik Kimia khsnya di bidang  perancangan, proses, dan operasi teknik kimia sehingga dapat memberikan gambaran  kelayakan Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Polihidroksibutirat (PHB).
Secara khs, tujuan pra rancangan pabrik pembuatan Polihidroksibutirat (PHB) ini adalah untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri akan plastik  biodegradable  sehingga dapat  mengurangi pencemaran yang ditimbulkan oleh  plastik non-biodegradable.
I-  1.4  Manfaat Perancangan Manfaat pra perancangan pabrik pembuatan Polihidroksibutirat (PHB) adalah  memberikan gambaran kelayakan dari segi rancangan dan ekonomi pabrik sehingga  akan mendukung pertumbuhan industri plastik di Indonesia. Hal ini, diharapkan akan  dapat memenuhi kebutuhan PHB di Indonesia.
Manfaat lain yang ingin dicapai adalah dapat meningkatkan devisa negara dan  dapat membantu pemerintah untuk menanggulangi masalah pengangguran di  Indonesia yaitu dengan menciptakan lapangan kerja baru.


Skripsi Chemical EngineeringPra Rancangan Pabrik Pembuatan Polihidroksibutirat (PHB) dari Glukosa Pada Alchaligenes Eutrophus dengan Kapasitas 5000 TonTahun
Download lengkap Versi PDF >>>>>>>KLIK DISINI

Bab I
Download 
 Bab II
 Download 
 Bab III - V
 Download 
Daftar Pustaka
 Download 
Lampiran
Download