BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Indonesia adalah negara kepulauan, dimana mayoritas mata pencarian penduduknya adalah dibidang pertanian, dan
memiliki lahan pertanian yang luas.
Kehidupan masyarakat yang
mayoritas sebagai petani membuat kebutuhan akan pupuk semakin meningkat seiring dengan
peningkatan kualitas dan kuantitas hasil pertanian. Pupuk merupakan salah satu sarana
produksi pertanian (saprotan) yang harus
dilindungi untuk meningkatkan produksi dan produktivitas pertanian sekaligus menjaga ketahanan pangan. Di negara-negara
majupun seperti Amerika Serikat, Jepang
atau Uni Eropa, eksistensi dan kinerja pabrikpupuk mendapat pengawasan sangat ketat dari pemerintah. Salah satu pupuk
yang dapat digunakan adalah diamonium fosfat (DAP).
Kebutuhan di-amonium fosfat di Indonesia sampai
saat ini dipenuhi dengan importdari
negara lain seperti Cina, Thailand, Taiwan, Jerman, dan Amerika Serikat.
Berikut ini adalah tabel yang
menunjukkan besarnya impor Indonesia akan diamonium fosfat di dalam beberapa
tahun belakangan ini : Tabel 1.1 Impor
Indonesia akan di-amonium fosfat No
Tahun Kapasitas (kg) Harga (U$) 1 2002
22.462.148 4.132.883 2 2003
614.262 275.430 3 2004
777.457 467.343 4 2006
17.551.163 5.589.658 5 2007
33.984.823 13.821.097 (Sumber : Badan Pusat Statistika Sumatera
Utara; 2008) Dari tabel di atas dapat
dilihat bahwa kebutuhan Indonesia akan di-amonium fosfat sebagai pupuk mengalami peningkatan.
Di-amonium fosfat (DAP) adalah
salah satu jenis garam yang larut dalam air, yang dapat diproduksi dengan mereaksikan
amonia dengan asam fosfat. DAP digunakan
sebagai pupuk dan sebagai pencegah kebakaran. Jika DAP yang digunakan sebagai pupuk, untuk sementara
dapat meningkatkan pH tanah, tetapi jika dalam waktu yang lama dapat menyebabkan
keasaman pada tanah.
DAP kadang-kadang digunakan sebagai ragi pada
pembuatan anggur dan dalam pembuatan
bir, dan DAP digunakan sebagai bahan tambahan dalam pembuatan rokok yaitu dalam memperbesar
kandungan nikotin dalam rokok.
1.2 Perumusan Masalah Melihat
kebutuhan di-amonium fosfat (DAP) sebagai pupuk yang semakin lama semakin meningkat, mendorong untuk
membuat suatu pra-rancangan pabrik pembuatan
di-amonium fosfat dari asam fosfat dan amonia.
1.3 Tujuan Perancangan Tujuan
perancangan ini adalah untuk menerapkan disiplin ilmu Teknik Kimia, khsnya di bidang perancangan, proses
dan operasi teknik kimia, sehingga memberikan
gambaran kelayakan Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Di-Amonium Fosfat (DAP).
1.4 Manfaat Pembuatan Di-Amonium Fosfat (DAP) dari amonia
dan asam fosfat dimanfaatkan untuk
menghasilkan Di-Amonium Fosfat (DAP) yang digunakan sebagai pupuk, bahan tambahan dalam industri
rokok, dan sebagai ragi dalam pembuatan
anggur dan bir. Selain itu juga diupayakan
untuk memenuhi kebutuhan dalam
negeri di masa yang akan datang, karena selama ini kebutuhan di-amonium fosfat (DAP) masih dipenuhi dengan mengimport
dari luar negeri.
Manfaat lain yang ingin dicapai adalah
terbukanya lapangan kerja dan mendorong
masyarakat untuk meningkatkan produksi yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Skripsi Chemical EngineeringPra-Rancangan Pabrik Pembuatan Di-Amonium Fosfat (DAP) dari Amonia dan Asam Fosfat dengan Kapasitas 40.000 TonTahun
Download lengkap Versi PDF >>>>>>>KLIK DISINI
Bab I
|
Download
| |
Bab II
|
Download
| |
Bab III - V
|
Download
| |
Daftar Pustaka
|
Download
| |
Lampiran
|
Download
|