BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR
BELAKANG
Energi merupakan
komponen utama dalam seluruh kegiatan makhluk hidup di bumi. Sumber energi yang
utama bagi manusia adalah sumber daya alam yang berasal dari fosil. Sumber ini
terbentuk berjuta-juta tahun yang lalu, sehingga energi ini lama-kelamaan akan
habis. Hal ini membuat manusia mulai berusaha untuk membuat energi alternatif
sebagai pengganti energi dari bahan bakar fosil.
Usaha manusia
dalam mencari pengganti sumber energi ini harus didasarkan pada bahan bakunya
yang mudah diperoleh, bersifat dapat diperbaharui, dan produknya mudah
dipergunakan oleh seluruh manusia.
Krisis energi yang terjadi akhir-akhir ini
menunjukkan bahwa konsumsi energi telah mencapai tingkatan yang cukup tinggi.
Namun, seiring dengan meningkatnya kebutuhan sumber energi tersebut dapat
menyebabkan habisnya sumber energi di dalam perut bumi karena tidak dapat
diperbaharui [1].
Beberapa jenis
sumber energi alternatif yang biasa dikembangkan antara lain energi matahari,
energi angin, energi panas bumi, energi panas laut, dan energi biomassa.
Diantara sumber-sumber energi alternatif tersebut, energi biomassa merupakan
sumber energi alternatif yang perlu mendapat prioritas dalam pengembangan
dibandingkan dengan sumber energi yang lain. Disisi lain, Indonesia sebagai
negara agraris banyak menghasilkan limbah pertanian yang kurang termanfaatkan.
Limbah pertanian yang merupakan biomassa tersebut merupakan sumber energi
alternatif yang melimpah dengan kandungan energi yang relatif besar. Limbah
pertanian tersebut dapat diolah menjadi suatu bahan bakar padat yang lebih luas
penggunaannya sebagai bahan bakar alternatif yang disebut biobriket [3]. Adapun
salah satu kelebihan briket tampak pada proses pembuatannya yang tidak terlalu
sulit serta bahan baku pembuatan briket dapat dibuat dari bahan-bahan yang ada
di lingkungan sekitar.
Salah satu
biomassa yang dapat dijadikan briket adalah eceng gondok dan tempurung kelapa.
Eceng gondok (Eichornia Crossipes) merupakan tumbuhan air yang tumbuh di
rawa-rawa, danau, waduk, dan sungai yang alirannya tenang.
Berbagai masalah
yang timbul dari pertumbuhan eceng gondok yang sangat cepat (3% per hari),
antara lain mempercepat pendangkalan sungai atau danau, menurunkan produksi
ikan, mempersulit saluran irigasi, dan menyebabkan penguapan air 3 sampai 7
kali lebih besar dari pada penguapan air di perairan terbuka. Nilai kalor yang
terkandung dalam eceng gondok pada umumnya berkisar 3.207,90 kal/gr [4].
Biomassa lainnya
yang berpotensi untuk dijadikan briket adalah tempurung kelapa. Tempurung
kelapa merupakan lapisan keras yang terletak di bagian dalam kelapa setelah
sabut. Tempurung merupakan lapisan yang keras dengan ketebalan antara 3 mm
sampai dengan 5 mm. Nilai kalor yang terkandung dalam tempurung kelapa pada
umumnya berkisar antara 4.368 kal/gr hingga 4.641,132 kal/gr [3].
Contoh Skripsi Chemical Engineering:Pengaruh Variasi Perbandingan Tempurung Kelapa dan Eceng Gondok serta Variasi Ukuran Partikel Terhadap Karakteristik Briket
Downloads Versi PDF >>>>>>>Klik Disini
Bab I
|
Downloads
| |
Bab II
|
Downloads
| |
Bab III - V
|
Downloads
| |
Daftar Pustaka
|
Downloads
| |
Lampiran
|
Downloads
|
Artikel terkait skripsi diantaranya : contoh proposal penelitian kualitatif, contoh proposal penelitian kuantitatif,contoh judul skripsi, contoh skripsi,contoh proposal,download skripsi, proposal skripsi, Kumpulan Contoh skripsi, contoh artikel, contoh makalah,proposal penelitian, karya tulis, judul seminar akuntansi, proposal tentang, beasiswa disertasi, laporan ta, tugas ta, tesis akuntansi keuangan, tesis kesehatan, proposal tesis akuntansi, contoh-contoh tesis, tesis gratis, tesis contoh, contoh bab 1 tugas akhir, kumpulan tugas akhir akuntansi, proposal pengajuan tugas akhir, contoh laporan tugas akhir akuntansi, judul tugas akhir jurusan akuntansi.