BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar
Belakang
Kopi Mandailing
adalah sebutan dagang untuk kopi spesialti jenis Arabika yang tumbuh di daerah
dataran tinggi Mandailing Natal. Kopi ini memiliki ciri khas beraroma harum dan
kental sehingga peminum kopi tak perlu mencampur kopi Mandailing dengan kopi
lain agar mendapat kekentalan yang tinggi. Cita rasa sedikit asam namun pekat
dengan aroma yang kuat menjadikannya popular di mancanegara (Dinas Perkebunan
Kabupaten Mandailing Natal, 2012).
Kopi Mandailing
sebagai salah satu kopi spesialti dari Provinsi Sumatera Utara memiliki harga
yang cukup mahal dibandingkan dengan Kopi Robusta.
Menurut Asosiasi
Eksportir dan Industri Kopi Indonesia (AEKI) tahun 2012 harga kopi Mandailing
di tingkat eksportir mencapai 6 - 7 dolar AS atau sekitar Rp 70.000/kg,
bandingkan dengan harga kopi Robusta yang diekspor dengan harga 2-3 dolar AS
atau sekitar Rp 20.000/kg. Sementara menurut data Dinas Perkebunan Kabupaten
Mandailing Natal pada tahun 2012 harga biji kopi basah Mandailing di tingkat
petani sekitar Rp 20.000/kg. Kopi Mandailing juga di jual di supermarket atau
toko-toko dan kedai kopi di Tokyo dalam bentuk biji kopi siap giling sebanyak
200 gram per kemasan. Bahkan nama Mandheling pada kemasannya dicetak dengan
huruf berukuran lebih besar dari pada nama Indonesia. (Anonimus1, 2012; AEKI,
2012; Lubis1, 2013).
Selain Jepang,
Amerika Serikat, Australia dan Eropa menjadi tujuan ekspor utama kopi
Mandailing , dimana 40% diantaranya diekspor ke Amerika Serikat. Dari total
keseluruhan ekspor kopi Indonesia sebesar 700.000 ton pada Universitas Sumatera
Utara tahun 2011, 75% diantaranya merupakan kopi Robusta dan 25% sisanya merupakan
kopi Arabika. Pranoto Soenarto, Wakil Ketua Umum Asosiasi Eksportir Kopi
Indonesia (AEKI) Bidang Spesialis dan Industri Kopi, menyatakan 60% dari kopi
Arabika yang diekspor merupakan kopi spesialti, dimana produksi kopi spesialti
ini mencapai 150.000 ton/tahun. Pertumbuhan ekspor kopi spesialti mencapai
10-15% pada tahun 2012 (Anonimus1, 2012).
Harga kopi
spesialti seperti kopi Mandailing cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan kopi
Arabika non-spesialti dan Kopi Robusta. Pada tahun 2011, harga kopi Arabika
tingkat provinsi (Sumatera Utara) dan internasional berturut-turut sebesar Rp
50.326/kg dan Rp 53.331/kg. Perkembangan harga kopi Arabika tingkat provinsi
dan i nternasional meningkat signifikan dari tahun ke tahun 2011 yaitu dari Rp 27.961/kg menjadi
Rp 50.326 untuk harga tingkat provinsi dan Rp 30.863/kg menjadi Rp 53.331/kg
untuk harga kopi Arabika tingkat internasional (Purba, 2013).
Contoh Skripsi agribusiness:Strategi Pengembangan Komoditas Kopi Mandailing
Downloads Versi PDF >>>>>>>Klik Disini
Bab I
|
Downloads
| |
Bab II
|
Downloads
| |
Bab III - V
|
Downloads
| |
Daftar Pustaka
|
Downloads
| |
Lampiran
|
Downloads
|
Artikel terkait skripsi diantaranya : contoh proposal penelitian kualitatif, contoh proposal penelitian kuantitatif,contoh judul skripsi, contoh skripsi,contoh proposal,download skripsi, proposal skripsi, Kumpulan Contoh skripsi, contoh artikel, contoh makalah,proposal penelitian, karya tulis, judul seminar akuntansi, proposal tentang, beasiswa disertasi, laporan ta, tugas ta, tesis akuntansi keuangan, tesis kesehatan, proposal tesis akuntansi, contoh-contoh tesis, tesis gratis, tesis contoh, contoh bab 1 tugas akhir, kumpulan tugas akhir akuntansi, proposal pengajuan tugas akhir, contoh laporan tugas akhir akuntansi, judul tugas akhir jurusan akuntansi.