PENDAHULUAN
Latar Belakang
Permintaan
produk perikanan untuk kebutuhan domestik maupun ekspor semakin meningkat. Untuk memenuhi kebutuhan
dilakukan pengembangan budidaya
perikanan dengan intensif (Gardenia dkk., 2010), sehingga produksi meningkat. Salah satu contoh produksi ikan lele
di Indonesia sebagai ikan konsumsi
mengalami peningkatan dari tahun 2007 hingga 2011 yaitu 91,735 ton, 114,371 ton, 144,755 ton, 242,811 ton dan
340,674 ton dengan kenaikan rata-rata 39,82%
(Kementerian Kelautan dan Perikanan, 2011). Sayangnya, intensifikasi budidaya tersebut sering menyebabkan
menurunnya kualitas lingkungan yang pada
akhirnya menimbulkan masalah seperti timbulnya penyakit.
Timbulnya penyakit dapat disebabkan karena
kurang baiknya kondisi perairan,
kualitas pakan, maupun kualitas induk. Selain itu, penggunaan teknik budidaya yang kurang tepat dan kontaminasi
dari alat-alat budidaya maupun pekerjanya
juga dapat menyebabkan timbulnya penyakit (Hatmanti, 2003).
Penyakit pada ikan dapat disebabkan oleh
bakteri, jamur, virus dan parasit yang
terdapat di perairan. Penyakit yang disebabkan oleh bakteri, selain dapat menyebabkan kematian masal juga menganggu
kualitas ikan dengan menurunkan mutu
daging ikan yang terinfeksi sehingga tidak disukai oleh konsumen (Gardenia dkk., 2010). Salah satu penyakit
bakterial pada ikan disebabkan oleh bakteri
Aeromonas hydrophiladan Streptococcus agalactiae. Genus Aeromonas terdiri atas
tiga spesies utama, yaitu Aeromonas punctata,
A. hydrophila dan A. liquiefacieus yang bersifat patogen. Serangan
bakteri Aeromonas yang pernah menimbulkan
kematian puluhan ton ikan di Indonesia pernah terjadi di Jawa Barat pada bulan Oktober 1980 (Ghufran dan Kordi,
2004).
Disamping bakteri beberapa jamur dapat
menimbulkan penyakit infeksi pada ikan
budidaya, baik ikan air tawar maupun ikan laut atau payau, ikan konsumsi ataupun ikan hias. Salah satunya
adalah jamur Saprolegnia sp., ikan yang
terserang penyakit ini dipenuhi benang-benang putih seperti kapas yang tumbuh pada
kulit, sirip, insang mata dan telur ikan. Serangan jamur ini menyebabkan kematian pada ikan yang dapat
merugikan.
Contoh Skripsi Manajemen Sumberdaya Perairan:Aktivitas Antimikroba Ekstrak Biji Teratai (Nymphaea pubescens L) Terhadap Bakteri Aeromonas hydrophila, Streptococcus agalactiae dan Jamur Saprolegnia sp
Downloads Versi PDF >>>>>>>Klik Disini
Bab I
|
Downloads
| |
Bab II
|
Downloads
| |
Bab III - V
|
Downloads
| |
Daftar Pustaka
|
Downloads
| |
Lampiran
|
Downloads
|
Artikel terkait skripsi diantaranya : contoh proposal penelitian kualitatif, contoh proposal penelitian kuantitatif,contoh judul skripsi, contoh skripsi,contoh proposal,download skripsi, proposal skripsi, Kumpulan Contoh skripsi, contoh artikel, contoh makalah,proposal penelitian, karya tulis, judul seminar akuntansi, proposal tentang, beasiswa disertasi, laporan ta, tugas ta, tesis akuntansi keuangan, tesis kesehatan, proposal tesis akuntansi, contoh-contoh tesis, tesis gratis, tesis contoh, contoh bab 1 tugas akhir, kumpulan tugas akhir akuntansi, proposal pengajuan tugas akhir, contoh laporan tugas akhir akuntansi, judul tugas akhir jurusan akuntansi.