I. PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Sebelum tahun
1975, keikutsertaan petani dalam pengadaan tebu hanya terbatas sebagai pihak yang menyewakan lahan atau
sebagai buruh kasar. Saat itu, sebagian
besar bahan baku tebu berasal dari tebu sendiri dan tebu pabrik gula.
Sebagian kecil saja yang berasal dari tebu
rakyat. Hal ini disebabkan karena produktivitas
tebu rakyat sangat rendah dibanding tebu sendiri atau perkebunan negara (Tim Penulis,2000).
Jika dilihat dari
data produksi gula tebu Indonesia diatas, produksi gula lebih besar pada perkebunan besar negara daripada
perkebunan rakyat, produksi gula terus
meningkat setiap tahunnya, akan tetapi
perkebunan rakyat mengalami penurunan
produksi pada tahun 1975 disebabkan rendahnya jumlah uang sewa yang ditetapkan pemerintah (tidak disebutkan
jumlahnya), dibandingkan dengan penerimaan
petani dari hasil menggarap tanaman padi atau palawija dalam jangka waktu yang sama.
Menjawab masalah diatas
(Mubyarto, 1992) menjelaskan pada 1975
pemerintah mengeluarkan Inpres Nomor 9 Tanggal 22 April 1975 yang isinya menentukan bahwa untuk selanjutnya
tanaman tebu tidak ditanam sendiri oleh
pabrik gula namun diserahkan kepada petani untuk dikelola di atas tanahnya sendiri. Program itu dikenal dengan nama Tebu
Rakyat Intensifikasi (TRI) dan atas
dikeluarkannya program itu setidaknya lebih sesuai dengan isi kandungan Undang-Undang Pokok Agraria (UUPA) pasal 10
tahun 1960 yang menghendaki agar tanah
pertanian diusahakan secara aktif oleh pemiliknya sendiri.
Tebu merupakan tanaman yang mempunyai prospek
kedepan karena merupakan salah satu
bahan baku pembuatan gula, daerah penghasil dan pabrik pengolahan tebu di Sumatera Utara juga masih sedikit
yaitu Pabrik Gula Kwala Madu dan Sei Semayang.
Kemerosotan produktivitas tanaman tebu/gula yang dialami sejak pemberlakuan TRI disebabkan petani lebih
mementingkan tanaman pangan dan konversi
lahan menjadi tanaman perkebunan lain, sehingga tanaman tebu menjadi tersampingkan, selain itu petani lebih sering
menanam tebu di lahan rendah tingkat
kesuburannya menjadi salah satu alasan pemilihan komoditi ini untuk dijadikan penelitian. Tebu termasuk jenis
komoditi yang budidayanya menggunakan
lahan yang berhektar-hektar dan terdapat pada daerah tertentu.
Contoh Skripsi agribusiness:Analisis Komparatif Tingkat Pendapatan Dan Produksi Petani Tri (Tebu Rakyat Intensifikasi) Sistem Tanam Awal Dan Sistem Keprasan
Downloads Versi PDF >>>>>>>Klik Disini
Bab I
|
Downloads
| |
Bab II
|
Downloads
| |
Bab III - V
|
Downloads
| |
Daftar Pustaka
|
Downloads
| |
Lampiran
|
Downloads
|
Artikel terkait skripsi diantaranya : contoh proposal penelitian kualitatif, contoh proposal penelitian kuantitatif,contoh judul skripsi, contoh skripsi,contoh proposal,download skripsi, proposal skripsi, Kumpulan Contoh skripsi, contoh artikel, contoh makalah,proposal penelitian, karya tulis, judul seminar akuntansi, proposal tentang, beasiswa disertasi, laporan ta, tugas ta, tesis akuntansi keuangan, tesis kesehatan, proposal tesis akuntansi, contoh-contoh tesis, tesis gratis, tesis contoh, contoh bab 1 tugas akhir, kumpulan tugas akhir akuntansi, proposal pengajuan tugas akhir, contoh laporan tugas akhir akuntansi, judul tugas akhir jurusan akuntansi.