BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Konsep kota
kreatif pertama kali dicetuskan oleh Charles
Landry (1995) dalam
Manisyah (2009) sebagai
pakar tata kota
di Inggris dalam
bukunya yang berjudul
The Creative City:
A Toolkit for
Urban Innovators yang
mengatakan bahwa kota
kreatif merupakan kota
yang menciptakan lingkungan
yang memfasilitasi seseorang
untuk memikirkan, merencanakan, dan bertindak dengan imajinasi
dalam memanfaatkan kesempatan
menjadi pemecahan suatu
masalah .
Konsep Kota
Kreatif ini sendiri
merupakan konsep yang
terbilang baru untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakatnya dengan cara
menjual kekreativitisan yang terwujud dalam sebuah aktivitas industri
yang disebut industri kreatif yang diartikan
sebagai kumpulan aktivitas ekonomi yang terkait dengan penciptaan dan informasi.
Di
Indonesia, kota yang dianggap
sebagai pionir pengembangan gagasan kota kreatif ini adalah Kota Bandung. Pada forum
Creative Cities Internasional Meeting
di Yokohama tahun
2007 Kota Bandung
dinobatkan sebagai kota terkreatif seAsia
Timur (BCCF Blog,
2008). Selain itu,
pada tahun 2012 Kementrian Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif
mengajukan Bandung dan
3 kota lainnya kepada Unesco sebagai kota kreatif,
tiga diantaranya adalah Yogyakarta, Solo,
dan Pekalongan (Kemenparekraf, 2013). Jika Bandung dengan pariwisata dan kulinernya, Pekalongan dengan industri
batiknya, Yogya dengan budaya dan seni pariwisatanya, Solo
dengan performing art dan
UKMnya, maka tidak menutup kemungkinan
juga memiliki
potensi yang sama
untuk dikembangkan. Di
kota sendiri
telah berkembang beberapa
komunitas kreatif lainnya
dari berbagai industri
kreatif seperti komunitas
Kampung Programmer, Komunitas
Plankton, KPLI , dan komunitas-komunitas kecil di (Portal Kreatif, 2013) Dari
21 kecamatan yang
ada di kota , kecamatan
Petisah lebih
tepatnya kawasan Jl.
Mojopahit memiliki potensi
industri kuliner yang sudah menjadi
pusat oleh-oleh khas
Kota . Ditinjau
dari sisi historisnya, industri
ini memiliki sejarah
yang kental dan
unik untuk dikaji,
selain itu kekhasan dan keunikannya juga tercermin
melalui lingkungan industri kreatifnya, yaitu disepanjang
Jl. Mojopahit ini
masyarakatnya memproduksi produk
home industry yang homogen,
keunikan ini yang
melatar belakangi peneliti
untuk mengkaji kawasan ini dengan
mengangkat judul” Kajian Potensi Industri Kuliner Dalam
Membentuk Lingkungan Kreatif”
dengan studi kasus
kawasan Jl.Mojopahit Kecamatan
Petisah yang
ditinjau melalui parameter
kota kreatif berupa
ekonomi kreatif, kelas/
golongan kreatif, dan
lingkungan kreatifnya. Potensi
lingkungan kreatif yang
terbentuk dari industri
kuliner ini dapat menjadi pemicu munculnya
lingkungan-lingkungan kreatif lainnya di Kota dengan
produk kreatifitas yang berbeda pula.
Contoh Skripsi Arsitektur:Kajian Potensi Industri Kuliner dalam Membentuk Lingkungan Kreatif (Studi Kasus Kawasan Jalan Mojopahit Kecamatan Petisah)
Downloads Versi PDF >>>>>>>Klik Disini
Bab I
|
Downloads
| |
Bab II
|
Downloads
| |
Bab III - V
|
Downloads
| |
Daftar Pustaka
|
Downloads
| |
Lampiran
|
Downloads
|
Artikel terkait skripsi diantaranya : contoh proposal penelitian kualitatif, contoh proposal penelitian kuantitatif,contoh judul skripsi, contoh skripsi,contoh proposal,download skripsi, proposal skripsi, Kumpulan Contoh skripsi, contoh artikel, contoh makalah,proposal penelitian, karya tulis, judul seminar akuntansi, proposal tentang, beasiswa disertasi, laporan ta, tugas ta, tesis akuntansi keuangan, tesis kesehatan, proposal tesis akuntansi, contoh-contoh tesis, tesis gratis, tesis contoh, contoh bab 1 tugas akhir, kumpulan tugas akhir akuntansi, proposal pengajuan tugas akhir, contoh laporan tugas akhir akuntansi, judul tugas akhir jurusan akuntansi.