BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Perekonomian suatu negara memiliki sebuah
peranan yang sangat penting.
Semakin baik perekonomian suatu
negara maka kekokohan negara itu juga akan semakin kuat. Dalam kehidupan negara tersebut
akan tercipta masyarakat yang makmur dan
sejahtera. Pemerintah Indonesia menetapkan bidang ekonomi sebagai bidang utama penggerak pembangunan.
Secara garis besar, pembangunan dibagi atas 2
bagian yakni pembangunan materil
(fisik), dan pembangunan spiritual. Pada saat ini pembangunan material dititik beratkan pada sektorindustri terutama
sektor industri kimia dasar sebagai landasan
industrialisasi di negara kita. Pembangunan industri diarahkan untuk menuju kemandirian perekonomian
nasional,meningkatkan kemampuan bersaing dan menaikkan pangsa pasar dalam negeridan
luar negeri dengan memelihara kelestarian
fungsi lingkungan hidup. Pembangunan industri ditujukan untuk memperkokoh struktur ekonomi nasional dengan
keterkaitan yang kuat dan saling mendukung
antar sektor, meningkatkan daya tahan perekonomia nasional, memperluas lapangan kerja dan kesempatan
usaha, sekaligus mendorong berkembangnya
kegiatan berbagai sektor lainnya.
Hingga saat ini kebutuhan industri dalam
negeri masih harus diimpor dari luar
negeri. Salah satu jenis produksi kimia yang dibutuhkan adalah furfural, dimana
aplikasi penggunaan furfural adalah pada
industri cat dan pernis, produk sintetis organik, plastik, resin, serat sintetik,
pertanian, dan selektif disolvent (www.wikipedia//furfural.com).
Furfuraldapat dibuat dari bahan baku yang mengandung pentosan dengan kadar tinggi,
diantaranya dapat diperoleh dari tongkol jagung, kulit gandum, kulit kapas, atau kulit
padi.
Dasar pemilihan kulit kapas sebagai bahan baku
pembuatan furfural karena kapas
merupakan salah satu jenis tanaman yang dapat ditanam didaerah yang memiliki iklim tropis. Di Indonesia, menurut
data statistik tahun 2005 perkebunan kapas
menempati luas areal ± 3.229 hektar, yangtersebar di Jawa timur dan Sulawesi selatan. Dari seluruh perkebunan kapas di
Indonesia (Statistik perusahaan perkebunan,
2005).
Furfural memiliki aplikasi yang cukup luas,
dalam beberapa industri dan dapat
disintesis menjadi turunan-turunannya seperti : furfuril alkohol, furan, dan
lainlain. Kebutuhan furfural dan turunannya didalam negeri tidak terlalu besar
namun jumlahnya terus meningkat, dan
kebutuhan furfural di Indonesia tersebut sebagian besar diimport dari China. Data kebutuhan
furfural di Indonesia dari tahun 1997 sampai
2006 dapat dilihat pada tabel 1.1 berikut ini: Tabel 1.1 Data kebutuhan furfural di Indonesia.
Tahun Kebutuhan furfural (kg) 1997 139.068,00 1998 116.668,00 1999 211.387,00 2000 365.005,00 2001 308.335,00 2002 335.568,00 2006 940.129,00 Sumber : Biro Pusat Statistik Perdagangan Luar
Negeri Indonesia, Import, 2007.
1.2 Perumusan Masalah Belum adanya pabrik furfural diIndonesia yang
menyebabkan Indonesia harus mengimpor
furfural dari luar negerisehingga dirasa perlu melakukan studi pra rancangan pabrik pembuatan furfural dari kulit
kapas sebagai usaha untuk mengetahui
kelayakan pembangunan pabrik furfural di Indonesia.
1.3 Tujuan Rancangan Tujuan pembuatan pra rancangan pabrik
pembuatan furfural dari kulit kapas adalah
untuk menerapkan disiplin ilmu Teknik
Kimia khsnya dibidang perancangan,
proses, dan operasi teknik kimia sehingga akan memberikan gambaran kelayakan pra rancangan pabrik pembuatan
furfural dari kulit kapas.
FLOWSHEET PRA RANCANGANPABRIK PEMBUATAN FURFURL DARI KULIT KAPAS
ceru� u
s > �[' 0( 48,7 C14 C16
C18 C18:1 C18:2
Asam Lemak Lainnya 18,1 8,9
2,7 6,4 1,6
0,1 15,6 7,5
1,8 14,8 2,6
0,1 Sumber: Pantzaris, 2001 Minyak inti sawit melalui proses modifikasi,
yaitu interesterifikasi dan hidrogenisasi
dapat digunakan untuk membuat CBS. Proses fraksinasi, walaupun menambah ongkos produksi, dapat diterapkan
untuk menghsilkan CBS yang mempunyai
sifat organoleptik yang mirip dengan cocoa butter. Minyak sawit merupakan sumber trigliserida simetris yang
sangat diperlukan dalam formulasi CBE melalui
penerapan proses hidrogenasi, fraksionasi (menjadi fraksi tengah minyak sawit) dan interesterifikasi. Minyak sawit
dapat juga digunakan sebagai penggerak kristalisasi
dan bahan baku dalam pembuatan CBS. Perkembangan teknologi hardbutter dan modifikasi
minyak sawit dan minyak inti sawit Harga
bahan baku yaitu minyak inti sawit (PKO) berkisar US$ 680 per ton.
Harga jual lemak cokelat (cocoa
butter) di pasar internasional saat ini berkisar US$ 5.200 per ton. Diperkirakan dimasa yang
akandatang harga cokelat olahan akan semakin
meningkat, ini dipacu oleh hasil penelitian yang menyatakan mengkonsumsi cokelat sangat baik bagi kesehatan. Keseimbangan produksinya akan lebih cenderung mengalami defisit karena beberapa
negara produsen utama menghadapi berbagai
kendala dalam upaya meningkatkan produksinya untuk mengimbangi kenaikan konsumsi. Oleh karena itu unit
pembuatan CBS dari PKO ini layak didirikan
untuk memenuhi kebutuhan pengganti lemak cokelat (CBS) baik dalam negeri maupun untuk kebutuhan ekspor (Anonim,
Harian Bisnis 2007).
1.2 Tujuan Perancangan Secara
umum, tujuan pra rancangan pabrik pembuatan Cocoa Butter Substitutes (CBS) ini adalah menerapkan disiplin ilmu
Teknik Kimia khsnya di bidang perancangan,
proses, dan operasi teknik kimia sehingga dapat memberikan gambaran kelayakan Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Cocoa
Butter Substitutes (CBS).
Secara khs, tujuan pra rancangan pabrik
pembuatan Cocoa Butter Substitute (CBS)
ini adalah untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri akan pengganti lemak cokelat (cocoa butter subsitutes)sehingga
dapat mengurangi ketergantungan impor cocoa
butter.
1.3 Rumusan Masalah Sehubungan dengan meningkatnya produksi
cokelat serta tingginya kebutuhan akan
cokelat olahan, maka diperlukan suatu usaha untuk mengolah minyak inti sawit (PKO) degan mendirikan pabrik lemak cokelat
mentah. Tugas akhir ini memaparkan bagaimana
pra rancangan Pabrik Pembuatan Lemak Cokelat (Cocoa Butter Substitutes/ CBS) dari minyak inti sawit ( Palm
Kernel Oil/PKO) berdasarkan: perhitungan
neraca massa dan neraca energi, penentuan spesifikasi peralatan yang diperlukan untuk proses produksi maupun proses
pendukung produksi, penentuan instrumentasi
dan keselamatan kerja yang dibutuhkan, penentuan utilitas, penentuan manajamen organisasi perusahaan yang
diperlukan demi kelancaran proses produksi, penentuan estimasi ekonomi dan pembiayaan.
1.4 Manfaat Perancangan Manfaat pra perancangan pabrik pembuatan Lemak
Cokelat (Cocoa Butter Substitutes/ CBS)
dari minyak inti sawit ( Palm Kernel Oil/PKO) adalah memberikan gambaran kelayakan dari segi rancangan dan
ekonomi pabrik sehingga akan mendukung
pertumbuhan industri cocoa butter(CB) Indonesia. Hal ini, diharapkan akan dapat memenuhi kebutuhan CB domestik.
Manfaat lain yang ingin dicapai
adalah dapat meningkatkan devisa negara dan dapat membantu pemerintah untuk menanggulangi
masalah pengangguran di Indonesia yaitu
dengan menciptakan lapangan kerja baru.
Skripsi Chemical EngineeringPra Rancangan Pabrik Pembuatan Furfural dari Kulit Kapas Dengan Kapasitas 1200 Tontahun
Download lengkap Versi PDF >>>>>>>KLIK DISINI
Bab I
|
Download
| |
Bab II
|
Download
| |
Bab III - V
|
Download
| |
Daftar Pustaka
|
Download
| |
Lampiran
|
Download
|