Skripsi Manajemen:Faktor-Faktor Switching Barrier Terhadap Pelanggan Pada Palazzo Hair And Make Up Salon

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian  Perekonomian dewasa ini berkembang dengan sangat pesat, dimana  dapat dilihat dengan semakin banyak bertumbuhnya sektor dunia usaha yang telah  menjadi suatu area persaingan yang sangat tajam. Perkembangan dunia usaha  yang semakin cepat diiringi dengan meningkatnya persaingan yang menuntut  perusahaan untuk meningkatkan kinerjanya yang bertujuan untuk mendapatkan  laba. Pertambahan dan kelangsungan hidup perusahaan pada saat ini banyak  mengubah kualitas menjadi senjata strategis yang lebih potensial, dapat  menjalankan persaingan secara konsisten, menguntungkan dan memenuhi  kebutuhan serta preferensi pelanggan atas kualitas yang didapatkan dari  perusahaan tersebut. Ada banyak perusahaan yang menjual produk yang sama  namun bersaing dengan memberikan keunggulan tertentu pada produknya.

 Salon yang bermunculan saat ini sangat banyak sehingga menyebabkan  persaingan yang semakin ketat diantara sesama pengusaha salon di Medan. Oleh  karena itu agar dapat menarik pelanggan yang sebanyak-banyaknya, para pemilik  salon harus melakukan sesuatu agar pelanggan menjadi loyal. Bahkan perusahaan  rela mengeluarkan biaya yang sangat besar untuk mengejar dan mempertahankan  pelanggan agar tetap menggunakan jasa salon tersebut. Dalam mengembangkan  bisnis salon pada umumnya, penerapan suatu jasa yang berkualitas mempengaruhi  perkembangan kepuasan konsumen dan mempertahankan pelanggan yang sudah  dimiliki. Salon selalu memberikan beragam produk dan layanan yang berkualitas   bagi semua pelanggannya. Salon juga percaya bahwa keberhasilan suatu usaha di  pasar ditentukan oleh dukungan dari pelanggan yang puas akan pelayanan yang  diberikan.
 Salon merupakan salah satu sektor dunia usaha yang mulai berkembang  di kota Medan, dimana banyak bermunculan usaha sejenis yang menarik  antusiasme masyarakat untuk menggunakan jasa tersebut, dimana salon dapat  memenuhi kebutuhan masyarakat khususnya kaum wanita atas kebutuhan akan  kecantikan diri.
 Palazzo Hair and make up salon Setiabudi Medan merupakan salah satu  jenis usaha dimana bergerak pada bidang kecantikan yang dimana Palazzo Hair  and make up salon Setiabudi Medan berdiri pada tanggal 2 Maret tahun 2008  yang didirikan oleh Ibu Rina atas keinginannya menderikan usaha salon  kecantikan sendiri serta untuk menyalurkan hobbynya didalam dunia kecantikan.
 Palazzo Hair and make up salon diminati oleh banyak pelanggannya  karena salon menyediakan produk jasa yang bervariasi dan sangat memperhatikan  kualitasnya. Penataan ruangan yang minimalis, bersih dan baik sehingga  menciptakan suasana yang nyaman. Pemilik salon selalu berusaha memperhatikan  kebutuhan spesifik pelanggannya secara seksama. Kualitas kedekatan antara  pegawai salon dengan pelanggan sangat erat sehingga membuat pelanggan  diperlakukan sebagai keluarga dan menjadi faktor hambatan bagi pelanggan untuk  pindah ke salon lain. Keterampilan pemilik salon dan pegawainya yang cukup  menjadi keunggulan salon ini.
  Switching barrier atau biaya peralihan adalah resiko beralih. Jones et.al  dikutip oleh Claes (2003) menjelaskan bahwa: “Switching barrier is any factor  which makes it difficult or costly consumers to change  providers”. Dengan  perkataan lain yaitu “biaya peralihan adalah segala faktor yang mempersulit atau  memberikan biaya kepada pelanggan jika beralih penyedia jasa. Claes (2003)  membedakan tiga jenis biaya peralihan yaitu :  Transaction cost,  Learning Cost,  dan Artificial Cost.
 Budi Suharjo (dalam Palupi, Swa, 2006) telah menjelaskan beberapa  variabel dalam switching barrier.  Adapun penjelasan dari variabel-variabe l  switching barrier itu sebagai berikut: 1. Nilai-nilai ekonomis yaitu Nilai-nilai  ekonomis memiliki dua komponen utama yang menentukan nilai  dari suatu  produk atau jasa yaitu manfaat dan pengorbanan. 2. Psikologis yaitu adalah upaya  mental, rasa tidak sanggup, atau ketakutan yang terjadi pada saat menilai berbagai  alternatif jasa. 3. Sosial yaitu seluruh kelompok yang mempunyai pengaruh  langsung maupun tidak langsung terhadap sikap atau perilaku seseorang,  keluarga, ataupun peran dan status yaitu posisi seseorang dalam setiap kelompok,  4. Ritual adalah upacara tentang kebenaran religius yang berarti, dan 5.
 Fungsional yaitu kemampuan suatu penyedia jasa untuk menjalankan fungsifungsinya apakah nantinya memuaskan atau tidak memuaskan bagi pelanggan.
 Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan maka penulis tertarik  untuk melakukan penelitian pada Palazzo Hair and make up salon Setiabud i  Medan dengan judul “ Faktor-Faktor switching barrier Terhadap Pelanggan  Pada Palazzo Hair and make up Salon Setiabudi Medan”   B.  Perumusan Masalah Apakah variabel switching barrier  seperti nilai-nilai  ekonomis,  faktor  psiko logis, sosial, ritual dan fungsional  berpengaruh terhadap pelanggan pada  Palazzo Hair and make up Salon Setiabudi Medan.
 C.  Kerangka Konseptual dan Hipotesis 1.  Kerangka Konseptual Kerangka konseptual merupakan sintesa tentang hubungan antar variabel  yang disusun dari berbagai teori yang telah dideskripsikan (Sugiono, 2005 : 49).
 Seiring dengan banyaknya salon yang ada di kota Medan maka penulis ingin  mengetahui bagaimana switching barrier berpengaruh terhadap pelanggan pada  Palazzo Hair and make up salon Setiabudi Medan. Untuk membentuk switching barrier yang kuat, maka pemilik salon harus memperhatikan variabel-variabel  dari switching barrier itu sendiri. Menurut Budi Suharjo (Palupi, Swa, 2006),  faktor-faktor switching barrier selain terdiri dari hambatan nilai-nilai ekonomis  juga terdapat faktor psikologis, sosial, fungsional dan ritual. Melalui pernyataan  tersebut, kerangka pemikirannya adalah: Gambar 1.1. Kerangka Konseptual Sumber : Budi Suharjo (Palupi, Swa, 2006, data diolah 2010) Switching Barrier 1.  Nilai-nilai ekonomis (X1)  2.  Psiko logis (X2)  3.  Sosial (X3)  4.  Ritual (X4)  5.  Fungsional (X5)  Pelanggan (Y)  Kerangka tersebut menjelaskan bahwa switching barrier mempengaruhi  pelanggan. Hal ini disebabkan konsumen tidak mau mengambil resiko yang besar  jika berganti penyedia jasa.
 2.  Hipotesis Variabel switching barrier seperti nilai-nilai ekonomis, psikologis, sosial,  ritual dan fungsional berpengaruh positif terhadap pelanggan pada Palazzo Hair  and make up salon Setiabudi Medan.
 D.  Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.  Tujuan Penelitian Tujuan penelitian pada penelitian ini adalah untuk mengetahui dan  menganalisis variabel-variabel switching barrier yang mempengaruhi pelanggan  pada Palazzo Hair and make up salon Setiabudi Medan.
 2.  Manfaat Penelitian a.  Bagi Perusahaan Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi Palazzo  Hair and make up  salon Setiabudi Medan untuk menjadi bahan  pertimbangan bagi pengembangan usahanya di masa yang akan  datang.
 b.  Bagi Peneliti Selanjutnya Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan perbandingan bagi  peneliti lain dalam melakukan penelitian objek maupun masalah yang  sama di masa yang akan datang.
  c.   Bagi Penulis Penelitian ini bertujuan untuk menambah pengetahuan dan wawasan  dengan menghubungkan teori yang didapat dalam perkuliahan dengan  kenyataan serta dapat memperdalam pengetahuan penulis khususnya  tentang switching barrier.
 E.  Metode Penelitian 1.  Definisi Operasional Variabel Pada penelitian ini, terdapat dua variabel penelitian : a.  Variabel bebas adalah yang nilainya tidak tergantung pada  variabel lain. Adapun yang menjadi variabel bebas antara lain : 1.  Nilai-nilai ekonomis (X1) meliputi perilakupelanggan untuk tidak  pindah ke salon lain karena biaya/harga yang ditanggung dengan  manfaat yang diterimanya sebagai pelanggan Palazzo Hair and  make up salon Setiabudi tidak ditemuka n di salon lain.

Skripsi Manajemen:Faktor-Faktor Switching Barrier Terhadap Pelanggan Pada Palazzo Hair And Make Up Salon
Download lengkap Versi PDF