BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
Sejak manusia menghendaki
kemajuan dalam kehidupan, sejak itulah timbul gagasan untuk melakukan
pengalihan, pelestarian dan mengembangkan kebudayaan melalui pendidikan. Oleh
karena itu, dalam sejarah pertumbuhan masyarakat, pendidikan
senantiasa menjadi perhatian
utama dalam rangka memajukan kehidupan generasi sejalan
dengan tuntunan masyarakat.
Menurut keyakinan kita, sejarah
pembentukan masyarakat dimulai dari keluarga
Adam dan Hawa
sebagai unit terkecil
dari masyakat dimuka
bumi ini. Dalam keluarga tersebut telah dimulai proses kependidikan umat
manusia, meskipun dalam ruang lingkup terbatas sesuai dengan kebutuhan hidupnya.
Masalah belajar adalah masalah yang selalu
aktual dan dihadapi oleh setiap
orang. Maka dari
itu banyak ahli-ahli
membahasa dan menghasilkan berbagai teori tentang belajar.
Dalam hal ini tidak dipertentangkan kebanaran setiap teori yang dihasilkan,
tetapi yang lebih penting adalah pemakaian teoriteori itu
dalam praktek kehidupan
yang paling cocok
dengan situasi kebudayaan kita.
Dalam keseluruhan proses pendidikan
disekolah, kegiatan belajar merupakan kegiatan
yang paling pokok.
Ini berarti bahwa
berhasil tidaknya pencapaian tujuan
pendidikan banyak bergatung
kepada bagaimana proses
Arifin, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2003 ) hlm.
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang
mempengaruhinya, (Jakarta: Bina Aksara, 1995), hlm V belajar yang dialami oleh siswa sebagai anak
didik.
Belajar merupakan
suatu aktivitas perubahan
manusia untuk menjadi suatu
yang lebih dari
sebelumnya. Belajar merupakan
perubahan pola pikir, pola
rasa, dan pola
tingkah laku. Manusia
haus belajar untuk
bisa mempertahankan hidupnya di
dunia ini. Belajar
juga merupakan sarana manusia untuk memahami ilmu ataupun
segala sesuat yang berkaitan dengan penciptaan
Allah. Melalui proses
belajar manusia dapat
memahami dan meyakini keberadaan
pengaturNya. Proses belajar
dalam penggalian ilmu merupakan suatu kewajiban bahkan suatu
kebutuhan manusia yang dijadikan dasar
dalam berperilaku dan
beraplikasi terhadap suatu
ilmu. Hal ini
sesuai dengan sabda Allah dalam surat Al Isra ayat 36 yang berbunyi : ”Dan janganlah
kamu melakukan sesuatu
tanpa dasar ilmu, sesungguhnya penglihatan,
pendengaran, dan hati
akan dimintai pertanggungjawabannya”.
Allah memberikan sarana berupa
penglihatan, pendengaran, dan qolbu yang
dapat dimanfaatkan manusia
untuk belajar sepanjang
hidup.
Berpeganglah pada
konsep “Hidup untuk Belajar”
bukan suatu konsep ”Belajar untuk
hidup” di dalam
menjalankan fitrah manusia
sebagai hamba yang selalu
mengabdi kepadaNya. Berkaitan
dengan keharusan belajar
atau mempelajari sesuatu hendaknya
mengedepankan belajar secara
tuntas dan tidak parsial.
Kemampuan
seseorang untuk memahami
dan menyerap pelajaran sudah pasti
berbeda tingkatnya. Ada
yang cepat, sedang
dan ada pula
yang sangat lambat. Karenanya,
mereka seringkali harus
menempuh cara berbeda untuk bisa memahami sebuah informasi
atau pelajaran yang sama.
Sebagian siswa
lebih suka guru
mereka mengajar dengan
cara menuliskan segalanya di
papan tulis. Dengan
begitu mereka bisa
membaca untuk kemudian mencoba memahaminya. Tapi, sebagian siswa lain
lebih suka guru mereka mengajar
dengan cara menyampaikannya secara
lisan dan mereka mendengarkan
untuk bisa memahaminya.
Sementara itu, ada
siswa yang lebih suka membentuk kelompok kecil untuk mendiskusikan
pertanyaan yang menyangkut pelajaran tersebut.
Cara lain yang juga kerap disukai
banyak siswa adalah model belajar yang menempatkan guru tak ubahnya seorang
penceramah. Guru diharapkan bercerita
panjang lebar tentang
beragam teori dengan
segudang ilustrasinya, sementara
para siswa mendengarkan sambil menggambarkan isi ceramah itu dalam bentuk yang
hanya mereka pahami sendiri.
Ada beberapa permasalahan di
Indonesia yang sampai saat ini belum terselesaikan secara
tuntas. Antara lain :
masalah pemerataan pendidikan, mutu pendidikan,
efisiensi pendidikan dan
masalah relevansi pendidikan.
Memang kita perlu akui bahwa
secara umum manusiaIndonesia kurang dapat menggunakan kemampuan dan bakat yang
dimilikinya. Hal ini kemungkinan Farhan
shota, Gaya Belajar Insan Pembelajar, (http://jendela-dunia.co.id. Diakses 6
Desember 2009) dikarenakan kurang
sadarnya masyarakat akan pentingnya ilmu pengetahuan dan betapa
pentingnya mengoptimalkan sumberdaya
manusia untuk meningkatkan
kesejahteraan kehidupan.
Ada beberapa fenomena yang
menarik bagi penulis untuk di teliti. Di dalam suatu komunitas pendidikan penulis
melihat ada siswa yang lebih suka apabila
pembelajaran dengan ditunjukkan
gambar-gambar, ada siswa
yang sangat senang belajar dengan ceramah yaitu mendengarkan guru, dan
juga ada siswa yang senang
belajar bergerak, dia
tidak suka lama-lama
duduk dibangku.
SMA Negeri 1 Blega merupakan salah satu
lembaga pendidikan yang bertujuan Unggul dalam Prestasi dan Berbudi Pekerti
Luhur. Untuk mencapai tujuan tersebut tentunya perlu memperhatikan sekaligus
menciptakan kegiatan belajar mengajar yang kondusif dan menyenangkan.
Berdasarkan pengamatan
peneliti di SMA
Negeri I Blega bahwa peneliti sering
mendapati siswa yang
mengalami kesulitan dalam
mengikuti pelajaran yang pada
akhirnya berdampak pada
hasil belajar mereka.
Siswa juga kerap kesulitan menyesuaikan cara belajar mereka dengan cara
mengajar guru disekolah. Demikian
juga dirumah, siswa
kadang harus belajar
dengan aturan yang sudah ditetapkan oleh orang tua dirumah.
Dari itu
penulis berpikir betapa
sangat berpengaruhnya gaya
belajar terhadap prestasi seseorang.
Walaupun hal itu
belum diuji kebenarannya namun secara teoritis gaya
belajar memegang peranan
penting dalam M. Mahbub, Korelasi antara Kebiasaan Belajar
dan Prestasi Belajar Siswa SMPN 02 Longikis tahun pelajaran 2008/2009,
(http://one.indoskripsi.com, diakses 29 Nopember 2009) hubungannya dengan hasil belajar. Seperti
yang jelaskan oleh Bobbi DePorter dan Mike
Hernacki dalam bukunya Quantum
Learning: “gaya belajar merupakan kunci
untuk mengembangkan kinerja
dalam pekerjaan, sekolah, dan
dalam situasi antar
pribadi. Dengan begitu
gaya belajar akan mempengaruhi seseorang dalam menyerap
dan mengolah informasi sehingga akan mempengaruhi prestasi yang dicapai”.
Dari peristiwa dan teori tersebut
di atas, penulis sangat tertarik untuk melakukan penelitian mengenai pengaruh
gaya belajar dan hasil belajar yang nantinya diharapkan penelitian ini dapat
membuktikan kebenaran dari sebuah teori
dan fenomena yang
ada. Adapun redaksi
judul penelitian ini
adalah “PENGARUH GAYA BELAJAR TERHADAP PRESTASI SISWA, MATA PELAJARAN PENDIDIKAN
AGAMA ISLAM DI SMA NEGERI
I BLEGA”
B. RUMUSAN
MASALAH
Berdasarkan uraian latar
belakang dalam penelitian
pengaruh gaya belajar siswa
terhadap prestasi belajar
maka rumusan masalah
yang peneliti fokuskan sebagai
berikut : 1. Gaya belajar apa saja yang terdapat di SMA Negeri I Blega Madura ?
2. Bagaimana pengaruh gaya belajar siswa di SMA Negeri I Blega Madura ? 3.
Bagaimana tingkat prestasi belajar siswa SMA Negeri I Blega Madura ? 4. Apakah
terdapat pengaruh gaya belajar terhadap prestasi belajar siswa di SMA Negeri I
Blega Madura ?
C. TUJUAN
PENELITIAN
Sesuai dengan latar belakang dan
rumusan masalah yang dikemukakan di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk: 1.
Mengetahui gaya belajar siswa di SMA Negeri I Blega Madura.
2. Mengetahui tingkat prestasi
belajar siswa di SMA Negeri I Blega Madura.
3. Mengetahui dan menguji
pengaruh gaya belajar terhadap prestasi belajar siswa SMA Negeri I Blega Madura.
D. KEGUNAAN PENELITIAN
1. Lembaga Dengan diketahuinya
pengaruh gaya belajar
terhadap prestasi siswa
, diharapkan berguna bagi
sekolah dan para
guru untuk memahami
gaya belajar para peserta
didik, sehingga proses
pembelajaran sesuai dengan kemampuan peserta didik.
2. Pengembangan Ilmu Pengetahuan Karya tulis
ini diharapkan mampu
memperkaya pengetahuan dalam meningkatkan metode
pembelajaran dengan bermacam-macam gaya belajar yang dimiliki oleh peserta didik.
3. Penulis Diharapkan penelitian
ini dijadikan sebagai pedoman untuk terjun dalam pembelajaran disekolah. Dan
diharapkan lebih paham dengan kecerdasan yang dimiliki tiap orang.
E. HIPOTESIS
Hipotesis adalah
jawaban yang bersifat
sementara terhadap masalah penelitian yang
kebenarannya masih lemah,
sehingga harus di
uji secara empiris. Ada dua
hipotesis yang digunakan dalam penelitian
: 1. Hipotesis kerja, atau disebut dengan hipotesis alternatif,
disingkat dengan Ha. hipotesis kerja menyatakan adanya hubungan antara variabel
X dan Y, atau adanya perbedaan antara dua kelompok.
Rumusan hipotesis kerja: “Ada
pengaruh gaya belajar terhdap prestasi belajar” 2. Hipotesi nol disingkat
dengan Ho.
Hipotesis nol menyatakan tidak
adanya perbedaan antara dua
variabel atau tidak
adanya pengaruh variabel
X terhadap variabel Y.
Rumusan hipotesis nol : “Tidak
ada pengaruh gaya belajar terhadap prestasi siswa”.
F. Ruang Lingkup
Dalam ruang lingkup
pembahasan ini mencakup
gaya belajar yang berhubungan dengan prestasi belajar
siswa di SMA Negeri I Blega. Adapun yang penulis bahas yaitu pengaruh gaya
belajar terhadap prestasi siswa, mata pelajaran Pendidikan Agama islam di SMA
Negeri I Blega.
Iqbal Hasan, Metodologi Penelitian dan
aplikasinya, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2002), hlm.
Variabel-variabel dalam penelitian ini
dua variabel yaitu
variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas yaitu gaya belajar
diberi notasi X yang terdiri dari
gaya belajar visual
(X 1), gaya belajar
auditori (X ), gaya belajar
kinestetik (X 3). Varibel
terikat yaitu prestasi
belajar siswa diberi notasi Y.
Adapun jabaran variabel, dan
item-item yang digunakan
dalam penelitian ini dijabarkan kedalam tabel di bawah ini : Tabel 1.
Indikator-indikator gaya belajar Variabe
l Sub Variabel Item-Item Instrumen Sumbe r Data Gaya Belajar Siswa (X) 1. Visu al
(X 1) - Cara mencatat - Kerapian - Keteraturan - Ketelitian Angket Siswa 2.
Audi tori (X2) - Kejelasan dalam berbicara
- Cara membaca - Cara mengingat informasi
- Cara berkonsentrasi Angket Siswa 3.Kinestetik
(X3) - Cara belajar - Mudah bosan - Posisi
duduk dikelas - Keaktifan Angket Sisw a Prestasi Belajar Siswa (Y) Nilai
- Rapor siswa - Ulangan harian Dokumentas i Wali Kelas G. Keterbatasan
Penelitian Penelitian ini hanya menggunakan sampel siswa kelas X SMA Negeri I
Blega, karena penelitian ini akan diadakan pada bulan Maret dimana siswa kelas XII
sedang konsetrasi dan
menyiapkan diri untuk
menghadapi ujian Nasional.
Sedangkan kelas XI sudah ada penjurusan masing-masing sehingga nilai raport
yang paling tinggi sudah bisa dikira-kira untuk ditebak.
H. Definisi Operasional Menurut Pedoman
Penulisan Skripsi Fakultas
Tarbiyah “Definisi Operasional adalah
definisi yang didasarkan
atas sifat-sifat hal
yang didefinisikan yang dapat diamati” Adapun istilah yang perlu
ditegaskan adalah sebagai berikut : 1. Pengaruh adalah hubungan sebab akibat
antara dua variabel yaitu variabel gaya
belajar siswa (X) terhadap variabel prestasi belajar siswa (Y).
2. Gaya belajar
adalah cara yang
cenderung dipilih seseorang
untuk menerima informasi dari lingkungan dan memproses informasi
tersebut.
3. Prestasi belajar
merupakan hasil yang
telah dicapai dalam
belajar pengetahuan,
keterampilan dan sikap
yang diperoleh siswa
selama mengikuti pelajaran disekolah yang dinyatakan dalam bentuk angka,
huruf dan symbol dalam rapot.
I. SISTEMATIKA PEMBAHASAN
Dalam Pembahasan
skripsi ini akan
disajikan enam bagian
yang merupakan satu kesatuan
dan saling mendukung
antara pembahasan satu dengan lainnya.
BAB I : Pendahuluan Dalam pendahuluan
ini penulis menguraikan
latar belakang masalah, rumusan masalah,
tujuan penelitian, kegunaan
penelitian, batasan masalah dan sistematika pembahasan.
BAB II : Kajian Pustaka Merupakan
kajian teoritis yang akan membahas tentang berbagai teori yang berkaitan dengan
rumusan penelitian di atas yaitu tentang Pengaruh gaya belajar terhadap
prestasi siswa. Dalam bab ini terdiri dari sub bab gaya belajar, prestasi belajar,
dan pengaruh gaya
belajar siswa terhadap prestasi
belajar siswa. Pada sub
bab kedisiplinan akan
membahas: pengertian gaya
belajar, macam-macam gaya belajar. Sedangkan sub bab prestasi belajar
membahas: pengertian belajar siswa,
pengertian prestasi belajar siswa, faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi
belajar.
BAB III : Metode Penelitian Bab ini
berisi metode-metode yang
sesuai yang digunakan
penulis untuk memperoleh data dan informasi yang lebih lengkap dan
valid. Dalam bab ini terdiri dari: lokasi penelitian, jenis penelitian, data
dan sumber data, populasi dan sampel, instrument penelitian, teknik pengumpulan
data, analisis data/pengolahan data.
BAB IV : Hasil Penelitian Dalam
bab ini berisi kajian empiris yang menyajikan hasil penelitian lapangan pada
pembahasan ini akan terlihat realita yang sebenarnya nanti akan dipadukan
dengan teori yang ada.
BAB V : Pembahasan Hasil
Penelitian Pembahasan hasil penelitian
ini mengintegrasikan temuan
penelitian kedalam kumpulan pengetahuan
yang sudah ada,
dengan jalan menjelaskan temuan-temuan penelitian
dalam kontek khasanah
ilmu yang lebih
luas. Hal ini dilakukan
dengan membandingkan temuan-temuan
penelitian yang diperoleh dengan
teori dan temuan empiris lain yang relevan.
BAB VI : Penutup Pada akhir
pembahasan skripsi penulis
mengemukakan kesimpulan hasil
penelitian dan saran yang berkaitan dengan realitas hasil penelitian, demi keberhasilan
dan pencapaian tujuan yang diharapkan.
Download lengkap Versi PDF