BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Salah satu
penyakit penyebab kematian utama yang disebabkan oleh infeksi, adalah tuberkulosis (TB). TB
merupakan ancaman bagi penduduk Indonesia
dan dunia. Pada tahun 2004, sebanyak seperempat juta orang bertambah penderita baru dan sekitar 140.000 kematian
setiap tahunnya. Sebagian besar penderita
TB adalah penduduk yang berusia produktif antara 15-55 tahun, dan penyakit ini merupakan penyebab kematian nomor
tiga setelah penyakit jantung dan
penyakit pernafasan akut pada seluruh kalangan usia (Depkes, 2005).
Peningkatan jumlah
penderita disebabkan oleh berbagai faktor, yakni kurangnya tingkat kepatuhan penderita untuk
berobat dan meminum obat, harga obat
yang mahal, timbulnya resistensi ganda, kurangnya daya tahan hospes terhadap
mikobakteria, berkurangnya daya bakterisid
obat yang ada, meningkatnya kasus
HIV/AIDS dan krisis ekonomi (Depkes, 2005).
Obat yang
digunakan untuk TB digolongkan atas dua kelompok yaitu: obat primer: INH (isoniazid), rifampisin,
etambutol, streptomisin, pirazinamida.
Obat-obat ini
memperlihatkan efektifitas yang tinggi dengan toksisitas yang masih dapat ditolerir, sebagian besar penderita
dapat disembuhkan dengan obat-obat ini.
Obat sekunder:
exionamid, paraaminosalisilat, sikloserin, amikasin, kapreomisin dan kanamisin. Meskipun demikian, pengobatan
TB paru-paru hampir selalu menggunakan
tiga obat yaitu INH, rifampisin dan pirazinamida (Tjay dan Rahardja, 2002).
Pirazinamida merupakan obat garis depan yang
penting digunakan bersama isoniazid dan
rifampisin dalam pemberian jangka pendek (yaitu 6 bulan) sebagai suatu agen “sterilizator”aktif untuk
melawan sisa-sisa organismeorganisme intraseluler yang dapat mengakibatkan
kekambuhan. Pirazinamida diabsobsi
dengan baik dari saluran cerna dan didistribusikan secara meluas ke seluruh jaringan tubuh. Basil tuberkel
yangresisten terhadap obat ini berkembang dengan cepat, tetapi tidak ada
resistensisilang dengan isoniazid atau obat-obat antimikrobakteri lain (Chambers, 2004).
Pirazinamida merupakan serbuk putih yang
stabil pada temperatur kamar. Untuk mengetahui stabilitasnya telah dilakukan penelitian stabilitas invitro pada
temperatur o C, o C, dan o C oleh Chuluq, dkk (2004). Diperoleh bahwa kadar
pirazinamida pada penyimpanan selama 7
hari tidak berubah atau stabil.
Contoh Skripsi Farmasi:Pemeriksaan Kadar Pirazinamida Dalam Plasma Darah Pasien TB Menggunakan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi
Downloads Versi PDF >>>>>>>Klik Disini
Bab I
|
Downloads
| |
Bab II
|
Downloads
| |
Bab III - V
|
Downloads
| |
Daftar Pustaka
|
Downloads
| |
Lampiran
|
Downloads
|
Artikel terkait skripsi diantaranya : contoh proposal penelitian kualitatif, contoh proposal penelitian kuantitatif,contoh judul skripsi, contoh skripsi,contoh proposal,download skripsi, proposal skripsi, Kumpulan Contoh skripsi, contoh artikel, contoh makalah,proposal penelitian, karya tulis, judul seminar akuntansi, proposal tentang, beasiswa disertasi, laporan ta, tugas ta, tesis akuntansi keuangan, tesis kesehatan, proposal tesis akuntansi, contoh-contoh tesis, tesis gratis, tesis contoh, contoh bab 1 tugas akhir, kumpulan tugas akhir akuntansi, proposal pengajuan tugas akhir, contoh laporan tugas akhir akuntansi, judul tugas akhir jurusan akuntansi.