Salak (Salacca edulis l) merupakan buah tropik asli Indonesia yang banyak tersebar di seluruh Kepulauan nusantara. Tanaman salak termasuk keluarga palem-paleman (Arecacear). Ciri khas dari tanaman ini adalah tulang daun atau pelepahnya yang berdur i tajam. Buah salak yang bertandan muncul daari dalam pelepah daun. Kulit buah berupa susunan seperti sisik yang membungkus daging buah. Daging buah salak kebanyakan berwarna putih kusam dan atau kekuningan.
Namun ada juga buah salak yang dagingnya berwarna kemerahan. Jenis buah salak yang terdapat di daerah Kabupaten Tapanuli Sselatan ini sangat variatif ditinjau dari produktivitasnya (Disperindag dan UKM,2008).
Sejak tahun 1999, Menteri Pertanian RI telah menetapkan varietas lokal salak Kabupaten Tapanuli Selatan menjadi “salak merah” dan “salak putih”, sebagai dua varietas salak nasional, melengkapi 6 varietas salak unggulkan yang ditetapkan di Indonesia. Dalam hal ini, maka Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi/UKM Kabupaten Tapanuli Selatan sejak tahun 2006 sampai saat ini terus berupaya meningkatkan pengolahan buah salak ini menjadi produk yang dapat meningkatkan nilai tambah, baik dalam membuka lapangan kerja baru, diversifikasi buah salak, maupun membangun sentra produksi yang disesuaikan dengan potensi daerah masing-masing.
Dengan didirikannya Sentra Workshop SAlak Agrina di Jl. Psp-Sibolga Km.12 Desa Parsalakan, Kec. Angkola Barat, Kab. Tapanuli Selatan ini, diharapkan dapat menjadi motor untuk melakukan penelitian dan pengembangan produk yang bahan bakunya dari buah salak. Sehingga ke depan terciptalah produk-produk unggulan yang dapat dipasarkan di dalam negeri maupun Internasional demi untuk meggairahkan ekonomi masyarakat petani salak khususnya di Kec. Angkola Barat dan umumnya di Kab. Tapanuli Selatan.
Menurut Penelitian Mardiah pada skripsi dan penelitian dari laboratorium IPB Bogor bahwa buah salak dapat menjadi makanan diet pengganti nasi karena zat yang terkandung dalam 100mg buah salak dapat dapat menggantikan fungsi nasi dalam tubuh manusia karena kandungan gizinya yang cukup lengkap. Adapun manfaat mengkonsumsi buah salak segar dan salak olahan baik berupa makanan dan minuman antara lain menurunkan kolesterol dalam tubuh, menurunkan kadar gula dalam darah, mempertahankan kelembaban kulit, memperkuat struktur tulang dan meningkatkan daya tahan tubuh terhadap serangan penyakit (antibodi).
Hal ini terbukti dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa di Kec.
Angko la Barat belum pernah ditemukan penyakit lumpuh layu karena masyarakat Angkola Barat senantiasa mengkonsumsi buah salak dan rata-rata masyarakat sanggup mengangkat beban kuat dan tahan berjalan kaki turun naik gunung karena memiliki struktur tulang yang kuat.
Salah satu buah yang dapat dikonsumsi dalam keadaan segar dan sudah membusuk adalah buah salak. Buah salak juga dapat dimakan kapan saja, baik dalam keadaan lapar atau kenyang, maupun pada waktu pagi, siang maupun malam.
Maka berdasarkan alasan-alasan ataupun latar belakang di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih jauh tentang roses pengolahan dan nilai tambah produk dodol salak, kurma salak, keripik salak, dan sirup salak dalam usaha pengolahan di daerah penelitian.
1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka permasalahan yang didapat antara lain : 1) Bagaimana proses pembuatan dodol salak, kurma salak, keripik salak dan sirup salak di daerah penelitian ? 2) Berapa nilai tambah yang dihasilkan akibat dari usaha pengolahan salak sampai menjadi dodol salak, kurma salak, keripik salak dan sirup salak? 3) Bagaimana perbandingan nilai tambah antara hasil dari usaha pengolahan salak menjadi dodol salak, kurma salak, keipik salak dan sirup salak.